Saturday, November 10, 2012

Kedokteran atau IT?

Hari ini salah satu anak PA saya bercerita kepada saya, "Kak, dari dulu saya kepingin masuk Kedokteran. Tapi akhir-akhir ini banyak banget yang menyarankan saya untuk masuk IT kalau kuliah nanti. Banyak banget Kak yang tiba-tiba kasih saran itu, saya jadi bingung... Padahal di SMA ini saya gak begitu suka sama mata pelajaran Komputer."
Lalu saya pun bertanya kepadanya, "Memangnya apa alasan mereka merekomendasikan IT ke kamu?"
"Mereka bilang, kalau Kedokteran kuliahnya selain lama, harus ngambil spesialis juga, soalnya dokter umum udah ga akan kepake lagi. Terus katanya karena teknologi akan semakin maju, pasti jurusan IT yang akan banyak dicari dan dipakai. Pasti sukses nantinya..." jawab anak PA saya.
"Yaelah............................"*_*

Dari secuplik perbincangan di atas, ada dua hal yang akan saya bahas lebih dulu: bakat dan kepribadian.
Ketika kita mengerjakan sesuatu karena kita punya bakat atau mampu untuk mengerjakan hal tersebut, hasilnya pasti baik dan produktif.
Ketika kita mengerjakan sesuatu karena kepribadian kita sesuai dengan pekerjaan tersebut, hasilnya kita pasti akan enjoy, memandang masalah sebagai tantangan bukan hambatan, dan akan produktif juga.
Namun, bayangkan kalau kita mengerjakan sesuatu karena selain kita mampu, kita juga enjoy melakukannya; waw...produktivitasnya pasti jauh lebih tinggi.

Saya sendiri suka bermain gitar dan suka musik. Tapi saya tahu saya tidak punya bakat untuk menjadi seorang gitaris ataupun composer handal. Jadi saya tidak memilih jurusan musik.
Saya bisa mengajar, tapi saya tidak merasa enjoy kalau jadi guru sekolah. Jadi saya tidak memilih jurusan Pendidikan.

Berkaitan dengan yang di atas, jangan pernah mengejar berkat, melakukan 'sesuatu' karena 'sesuatu'nya. Seperti saran yang diberikan orang-orang kepada anak PA saya, mereka menyuruhnya masuk IT bukan karena dia mampu dan suka bidang tersebut, tapi karena kalau masuk IT kemungkinan besar akan sukses.
Hmm, berkat datangnya dari Tuhan, saya melihat banget hal itu dalam hidup saya.
So, don't worry about your future.

Tapi nih...kita ga cuma punya satu bakat, dan kita juga bisa enjoy dalam beberapa bidang.
Saya suka Matematika, enjoy mengerjakan soal-soalnya. Saya juga merasa mampu di pelajaran Matematika. Tapi saya tidak memilih jurusan Matematika waktu mau kuliah.
Saya suka menulis dan nilai Bahasa Indonesia saya selalu tinggi. Saya pun tidak memilih kuliah jurusan Sastra.
Lalu, selain bakat dan kepribadian, apa lagi yang perlu?

Ini nih bagian terpenting: TUHAN.
^^

Kenapa?
Pertama, karena kalau kita tidak melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita, semuanya adalah mustahil. Sekalipun mampu, hasilnya hanyalah kesia-siaan kalau tidak mengandalkan Tuhan.
Alasan kedua, karena kalau Tuhan tidak berkenan, semua itu tidak berharga, sekalipun kita suka. Jadi, ngapain mengerjakan sesuatu yang tidak berguna?

Nah, sekarang bayangkaaaannn....
TUHAN + bakat + kepribadian... waw, betapa indahnyaaaaa ^^


* terinspirasi dari saat teduh beberapa hari yang lalu dan dari tempat kerja saya yang sekarang

1 comment: