Wednesday, January 4, 2012
A True Love Story
Ini adalah kisah di mana seseorang dipertemukan dengan jodohnya.
Seorang pria—di mana normal—merasakan jatuh cinta kepada seorang wanita. Mereka tidak begitu dekat sehingga sang pria tidak dapat menunjukkan rasa cintanya. Mereka juga tidak setiap hari bertemu sehingga pria ini pun tidak memiliki kesempatan menilai tanda-tanda perasaan wanita itu padanya.
Suatu hari Tuhan mengijinkan jarak terbentang di antara kedua insan ini, sang pria harus pergi dalam waktu yang sangat lama. Ia hampir memutuskan untuk menyatakan perasaannya sebelum mereka berpisah, namun ternyata ia mengetahui bukan saat yang tepat untuk si wanita. Terlalu banyak hal yang wanita itu sedang pergumulkan sehingga sang pria tidak ingin menambahnya.
Akhirnya pria tersebut pergi tanpa menyatakan perasaannya. Ia pergi ke tempat yang jauh...jauuuuh sekali dari tempat wanita itu berada, menyisakan kenangan di kota asalnya itu.
Seiring berjalannya waktu, sang pria pun bertemu dengan wanita-wanita lain di tempatnya sekarang. ‘Rasa’, ragu...ia hampir tak asing dengan hal-hal tersebut. Namun ia belum menemukan keyakinan pada wanita manapun, sampai ia bertemu seorang wanita...
Sederhana saja ia berdoa pada Tuhan. Di atas perasaan cintanya pada wanita ini, ia meminta keyakinan pada Tuhan.
Dan... TIK !—entah mengapa ia tahu jawabannya. Ia tahu, di dalaaaaaaaaam sana—mungkin suaranya hanya dapat didengar di dalam kesunyian—ia mendapatkan jawabannya: “Bukan wanita ini...” Segenap perasaannya pada wanita itu segera memudar.
Pada saat yang bersamaan, pria tersebut mendapatkan kiriman buletin. Ia terkejut bukan main saat membukanya. Di antara halaman-halaman tersebut, terpampang di sana wajah seseorang yang ia kenal. Di antara wajah-wajah wanita lainnya, di antara foto-foto lainnya, ia melihat sang wanita kenangan sedang tersenyum manis di buletin tersebut. Wanita kenangan yang sudah terpaut ribuan kilometer jauhnya dari tempat ia memegang buletin itu sekarang, yang sudah sekian lama bahkan ia belum melihat wajahnya.
Dan... WUZZZH !!—seketika itu juga perasaan yang baru saja menguap langsung tergantikan dengan segenap keyakinan: “She is the one...”
Pria itu kembali ke kota kenangan, kali ini menyatakan cintanya di saat yang ia tahu memang tepat, mengajak sang wanita mengarungi waktu bersamanya.
Di sinilah pria itu bersama sang wanita kenangan yang sudah menjadi istrinya. Ia siap menceritakan pengalamannya untuk menginspirasi pria yang resah dalam pencarian, bahkan mungkin untuk menenangkan juga hati perempuan yang khawatir dalam penantiannya.
**Kisah nyata ini diceritakan beberapa waktu yang lalu dalam suatu percekcokan tentang cinta.
“Kamu boleh menyukai seseorang kok, kamu boleh melakukan apapun. Tapi jangan lupa minta konfirmasi dari Tuhan dulu, apakah dia orangnya atau bukan... Itu yang terpenting.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment