Wednesday, January 25, 2012

Selamat Tinggal

Naaman adalah panglima angkatan bersenjata Siria yang sangat dicintai dan dihargai oleh raja Siria. Sebab, melalui Naaman, TUHAN telah memberikan kemenangan kepada tentara Siria. Naaman adalah seorang panglima yang perkasa, tapi ia berpenyakit kulit yang mengerikan.
Pada suatu waktu orang Siria menyerbu negeri Israel. Dalam penyerbuan itu seorang anak perempuan Israel ditangkap dan diangkut sebagai tawanan, kemudian menjadi pelayan bagi istri Naaman.
Pada suatu hari berkatalah pelayan itu kepada majikannya, "Nyonya, sekiranya tuan pergi menemui nabi yang tinggal di Samaria, pastilah nabi itu akan menyembuhkan tuan."
Karena itu berangkatlah Naaman dengan kereta kudanya ke rumah Elisa, dan berhenti di depan pintu.
Elisa mengutus seorang pelayan untuk berkata begini kepada Naaman, "Pergilah Tuan mandi tujuh kali di Sungai Yordan, nanti Tuan sembuh sama sekali."
Mendengar itu, Naaman marah dan berkata, "Saya pikir dia akan keluar sendiri menemui saya, dan berdoa kepada TUHAN, Allahnya, serta menggerakkan tangannya di atas bagian badan saya yang sakit ini lalu saya menjadi sembuh. Sungai Abana dan Parpar di Damsyik lebih baik dari sungai mana pun juga di Israel! Saya dapat mandi di sana dan menjadi sembuh!"
Tetapi pelayan-pelayannya mendekati dia dan berkata, "Tuan, seandainya Tuan disuruh melakukan sesuatu yang sulit, pasti Tuan akan melakukannya. Apalagi ia hanya menyuruh Tuan mandi supaya sembuh!"
Sebab itu pergilah Naaman ke Sungai Yordan, lalu masuk dan membenamkan dirinya ke dalam sungai itu tujuh kali seperti yang disuruh oleh Elisa. Maka sembuhlah Naaman. Badannya menjadi sehat kembali seperti badan anak muda.
(Kisah selengkapnya baca di 2 Raja-Raja 5:1-27)


Ini adalah bahan saat teduh dua hari kemarin berturut-turut, tapi baru ngerti maknanya tadi sore pas lagi jalan dari kampus...
Mungkin bagi kita, berdoa saja, berharap saja cukup. Namun ada saat dimana Tuhan meminta kita melakukan bagian kita. Selama kita belum melakukan bagian kita, bahkan sebelum kita menyelesaikan bagian kita, yang kita harapkan itu tidak akan terjadi.
Seperti Naaman yang membenamkan dirinya tujuh kali dalam Sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Ia sembuh bukan ketika pertama kali membenamkan dirinya. Ia benar-benar sembuh ketika telah membenamkan diri tujuh kali, tidak menyerah, tidak frustasi di tengah jalan.
Awalnya, Naaman memusingkan hal-hal yang tidak perlu. Ia pikir Elisa akan menampakkan diri, melakukan sesuatu padanya. Ia pikir ada sungai yang lebih baik dibandingkan Sungai Yordan. Padahal suruhannya sudah jelas—“...ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir,” kata pegawai-pegawainya.
Gue teringat kata-kata Bapa beberapa bulan yang lalu ke gue, “Janji-Ku tetap sama: Aku akan menyelesaikannya bagimu. Tapi apakah kamu sudah melakukan bagianmu?”
Ya, bagian gue sudah jelas, dan gue ga perlu memusingkan bagian Tuhan.

Selama perjalanan pulang tadi, gue memandang langit dari dalam bis, merenungkan lagi semua firman-Nya. So, malam ini gue pun mendeklarasikan komitmen-komitmen baru sama Bapa.
Selamat tinggal kegagalan, selamat tinggal kebiasaan buruk.
Seperti kata Bapa: Itu semua kemarin. Mulai hari ini, kamu bisa melakukannya!

No comments:

Post a Comment