Monday, June 24, 2013

Sehat Lagi!

Siapa sih yang suka sakit? Begitupun dengan saya, saya sangat benci sakit. Saya jarang sekali sakit, tapi kalau sudah sakit saya biasanya menangis (kecengengan ini memang jangan ditiru).
Diawali Sabtu lalu saya demam tinggi, tapi saya memaksakan diri tetap mengadakan psikotest pelamar.
Saya rasa sakit kali ini saya tidak akan menangis. Hampir terjadi demikian ^^, saya merasa bersyukur demam ini datang di akhir minggu, jadi saya bisa banyak beristirahat. Bertepatan pula, abang saya pulang ke Bandung, saya dikompres Abang dan mendapatkan perawatan yang baik dari adik saya.
Namun sekali lagi saya memaksakan diri. Hari Senin, dalam keadaan tubuh masih lemah, saya tetap berangkat kerja. Akhir bulan lalu saya memang telah memperkirakan bahwa bulan Juni ini akan dipenuhi kesibukan dalam pekerjaan saya. Begitulah yang terjadi, saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya begitu saja karena saya harus mempersiapkan training yang akan diadakan hari Selasa sampai Kamis.
Saya bersyukur training bisa berjalan lancar dan setidaknya tidak mempermalukan manager saya, hehehe...
Tapi ternyata tidak semulus jalan tol, hiks : (  Hari Selasa pagi itu, muncul bintik-bintik merah di tubuh saya. Teman-teman saya mulai mengajukan beberapa asumsi mereka tentang penyakit yang saya derita; ada yang bilang saya DB, tampak, cacar, campak, alergi, dsb. Semua menganjurkan saya ke klinik perusahaan, bertanya pada sang ahli alias dokter. Sayangnya, sekali lagi saya merasa tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya (saya tetap merasa harus memastikan training terus berjalan lancar) dan memaksakan diri mengikuti training.
Malam itu, saya pulang ke rumah. Ternyata dugaan saya meleset, hehe, akhirnya saya menangis tak berdaya di hari ketiga saya sakit.
Yaah, saya merasa tidak semua berjalan sebagaimana mestinya: tubuh yang lemah, tidak bisa menikmati langit pagi dengan perasaan puas, makanan yang tidak lagi terasa nikmat di lidah, akkkkk!
Dan yang paling menyakitkan, pertama kalinya saya merasa tidak dapat menikmati pekerjaan saya di tempat saya bekerja sekarang. Sungguh, selama ini saya menyambut kesibukan dengan enjoy, saya senang diberi tanggung jawab dan mengerjakannya. Tapi bayangkan, hal yang menyenangkan bagi saya pun bahkan saat itu menjadi hal yang terasa sangat berat untuk dijalani.
Saya menjadi peserta training leadership yang difasilitasi oleh perusahaan saya. Saya sangat menyukai training. Apalagi saya bersama dengan para pemimpin di perusahaan, mengenal mereka dalam training, bukan pekerjaan, sama-sama menjadi peserta, harusnya membuat training ini sangat menyenangkan.
Tapi malam itu saya menangis. Sesuatu yang salah terjadi dan saya bertanya-tanya ‘apa’. Berulang kali saya berkata pada Tuhan bahwa seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya saya menikmati training. Seharusnya saya tidak merasakan beban berat. Saya pun berdoa meminta kekuatan-Nya.
Begitulah, Rabu pagi saya tetap memaksakan diri berangkat ke kantor dengan mata sembab, membuat saya semakin terlihat sedang sakit. Malamnya saya jatuh lagi di tempat tidur dan menangis.
Minggu yang sungguh berat untuk dilalui. Bangkit dan jatuh di hari yang sama. Terlihat kuat di mata orang lain, namun mengakui kelemahan saat berduaan dengan Tuhan.
Puji Tuhan, hari Kamis, hari terakhir training, keadaan saya mulai membaik dan semakin hari terus membaik.
Puncaknya hari ini. Sekalipun masih merasa sedikit lemas, saya mencuci piring di pagi hari, berlari (karena takut terlambat, hehe) dan merasakan stamina saya yang mulai kembali, mempersiapkan lagi training gelombang berikutnya untuk tiga hari di depan, memberi training kepada karyawan baru, berbicara dengan atasan dan direktur sambil tertawa, menikmati kesibukan, bertemu orang-orang, tersenyum, menikmati langit sore, bernyanyi, berdoa, membaca Alkitab, waaaaw!!!
Saya sehat lagi!!
Jadi, seminggu ini saya tetap ke kantor, pada akhirnya tidak sempat dan tidak jadi menemui dokter, tidak minum obat yang adik saya belikan kecuali sebutir ctm di kantor. Bintik-bintik merah sudah tinggal sedikit di bagian kaki namun sampai saat ini saya masih tidak tahu penyakit yang sebenarnya saya alami.
Yang pasti, saya bahagia menjadi sehat lagi. Sungguh, saya sudah lupa terakhir kali sakit sampai berhari-hari seperti ini, sepertinya tidak pernah. Ah, pokoknya ga mau lagi deeehhh!

Terima kasih untuk orang-orang baik hati yang menolong saya dalam pelayanan dan pekerjaan selama seminggu ini. Juga untuk orang-orang yang mendoakan kesembuhan dan kesehatan saya, untuk setiap sms dan ucapan semoga lekas sembuh dan untuk mereka yang datang menjenguk ke rumah (Kati dan Mike, makasih sahabat, menjadi yang pertama datang menjenguk).
Yang utama: Terima kasih, Bapaaaa!!!!!

2 comments:

  1. jaga kesehatan hei, kamuuuu.... sesibuk apapun, istirahat jangan sampai lupa, hehehe :)

    ReplyDelete
  2. iyaaa njeeennn, heheheh
    ^____________^v

    ReplyDelete