Saturday, November 16, 2013

Kau

Dalam kelemahanku,
kasih karunia-Mu b'rikan ku sgala yang terbaik dari-Mu.
Hatiku pun bersyukur, jiwaku bersuka,
Kau t'lah sediakan yang terbaik bagiku.
Impianku dalam-Mu, Kau masa depanku,
hidupku tak berarti jika tanpa-Mu.

Datanglah K'rajaan-Mu
s'gnap hidupku milik-Mu
dan yang kurindukan selalu hanya Kau
Tiada yang lain
hanya Kau bertambah dan ku berkurang
dunia melihat Kau terang.
Oh hanya Kau bebaskanku
hanya Kau Jalan Terang
hidupku menyatakan hanya Kau.

Nyatakan Pribadi-Mu di dalam hidupku
dan s'mua kemuliaan kembali pada-Mu.

Kau-Hillsong Global Project Indonesia

Monday, October 21, 2013

Bapa Yang Setia

Kau yang selalu mengasihiku dengan kasih yang kekal
Pengorbanan-Mu membuatku merasa berharga di mataMu
Kau yang selalu menyayangiku dengan kasih yang sungguh
Kehadiran-Mu membuatku mengerti arti kehidupanku

Kau Tuhan adalah Bapa yang setia
Tiada sekalipun ku ditinggalkan
Penghiburan yang ku rindukan selalu Kau sediakan
S'lamanya kusembah Bapa yang setia 
Takkan Kau biarkan ku terpisahkan
Yesus, Kaulah sumber pertolonganku yang dapat ku percaya

Bapa Yang Setia, Brenda

Monday, September 9, 2013

Good Bye, Again


Belakangan ini HP saya mulai sering didatangi peringatan inbox penuh.
Seolah menandakan perpisahan, tiba-tiba saya memutuskan menghapus lebih dari 100 SMS-nya di HP saya.
Sedih, senyum-senyum sendiri, perasaan campur aduk saat menghapus SMS-nya.
Saya yang tidak suka SMS-an, membalas hampir semua SMS-SMSnya.
Tapi (sekali lagi) perasaan ini muncul di pikiran saya:
“Enough!”
Ada bagusnya juga, dengan sifat pelupa ini, saya tidak akan terlalu mengingat tentang dia setelah menghapus semua SMS-nya : )

Wednesday, August 21, 2013

Someday

"Saya ga tahu, Ibu di sini akan kerja selama apa. Kalau Ibu terus di sini, ya tentu saya senang..."
Saya tidak merespon apa-apa terhadap perkataan direktur saya sore tadi kecuali tersenyum.

Mungkin, kalau suatu saat Tuhan suruh saya resign, saya akan menangis.
Karena saya terlanjur mengasihi perusahaan ini :')

Saturday, August 17, 2013

Sing A Song

Ya ampun, hari ini membaca novel pertama saya (baca: diary), dan saya terkejut menemukan salah satu lagu yang saya ciptakan tahun 2004 di kala saya patah hati. Hahahahahah!

Inikah rasanya mengetahui kau sayang yang lain
Inikah rasanya menyadari ku t’lah patah hati

Reff:
Oo, bagaimanakah aku
Harus bagaimanakah aku
Ku t’lah pupuk lama cinta ini
Tapi kau tak sayang padaku
Bagaimanakah aku kini
Harus bagaimanakah aku
Tetap mencintai atau bersedih
Sungguh ku tak mengerti

Bridge:
Kini kusadari
Kini kuyakini
Bahwa ku harus berubah…

Reff:
Aku harus berhenti
Berharap terhadap cintamu
Aku harus menyadarinya
Bahwa kau takkan mencintaiku
Oo aku harus melangkah
Bahkan aku harus berlari
Kar’na ku tak boleh di sini saja
S’lamat tinggal kasih…

Hahaha, lirik macam apa itu?!?
Dan saya hanya mengingat nada reff dan bridge-nya saja, hihi..

Sunday, August 11, 2013

August 11, 2013

Rindu itu...
Seperti melihat nama seseorang di mana-mana
Seolah semua orang mirip dengannya
Seakan-akan bertemu dia ke mana pun melangkah

Rindu itu...
Menanti-nantikan sapaan seseorang setiap hari
Bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya saat ini
Berharap jumpa, membuat kepala menoleh ke segala arah

Hati beradu mulut
Pikiran menyodorkan memori tentangnya
Memang rindu itu terasa mengesalkan!
Membuat bibir tak ingin menceritakan tentangnya
Menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang dirinya
Karena jika rindu bertambah besar, ah sungguh hati terasa semakin berat






Hmmm, rindu itu...
ya rasaku kini padamu :p


Tuesday, August 6, 2013

My Heart, Your Home

Kisah ini saya tulis ulang dari salah satu buku Joanne Weaver yang berjudul “Having a Mary Heart in a Martha World” (kado ulang tahun dari salah satu sahabat saya, Nope. Thanks, dear!). Gambaran yang sungguh mengharukan saat saya membacanya, yang diceritakan oleh Robert Boyd Munger:

“Tanpa diragukan salah satu doktrin Kristen yang paling luar biasa adalah bahwa Yesus Kristus sendiri lewat hadirnya Roh Kudus akan masuk ke dalam hati manusia, berdiam di sana, dan menjadikan hati itu sebagai rumah-Nya.”

“Yesus masuk ke dalam kegelapan hati saya dan menyalakan lampu. Dia menyalakan api di tungku yang dingin dan melenyapkan udara dingin yang ada. Dia mengalunkan musik di tempat yang sunyi dan Dia mengisi kehampaan dengan persahabatan-Nya yang penuh kasih dan luar biasa indah.”

Munger melanjutkan ceritanya tentang bagaimana ia menunjukkan kepada Kristus ke sekeliling rumah hatinya, mengajak-Nya untuk “tinggallah di sini dan anggaplah ini seperti rumah sendiri,” sambil mengantar-Nya dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Bersama-sama mereka mengunjungi perpustakaan pikiran Munger—“sebuah ruangan yang sangat kecil dengan dinding yang sangat tebal”. Mereka memandang ke dalam ruang makan yang berisi hasrat. Mereka meluangkan waktu sejenak ke ruang kerja tempat talenta dan keahliannya disimpan, dan ruang kumpul-kumpul tempat terjalinnya hubungan dan persahabatan, aktivitas dan hiburan. Mereka bahkan melongokkan kepala mereka ke dalam lemari penyimpanan barang yang penuh berisi benda-benda yang sudah mati dan busuk yang ditimbunnya.

“Berikutnya kami berjalan menuju ruang melukis. Ruangan ini terasa ramah dan nyaman. Saya menyukainya. Ruangan ini memiliki perapian, kursi yang berbantalan tebal, rak buku, sofa, dan suasana hening.”

“Tuhan tampaknya juga menyukai tempat ini. Dia berkata, Ruangan ini benar-benar menyenangkan. Kita bisa sering datang kemari. Tempat ini terasing dan sunyi dan kita dapat bersekutu bersama.

“Dia berjanji, Aku akan berada di sini pagi-pagi sekali setiap hari. Temui Aku di sini dan kita akan memulai hari itu bersama-sama. Dengan demikian, setiap pagi saya akan turun ke ruang melukis dan Dia akan membawa Alkitab, membukanya dan kemudian kami akan membacanya bersama-sama. Dia akan memberitahu tentang betapa kayanya isi Alkitab itu dan menjelaskan kebenaran di dalamnya kepada saya.”

Mereka melewatkan waktu yang indah bersama. Sebenarnya, kita menyebut ruang melukis itu sebagai “ruang pengasingan”. Itu adalah waktu kita melakukan Saat Teduh bersama.

“Namun, sedikit demi sedikit, di bawah tekanan berbagai tanggung jawab, waktu menjadi semakin pendek. Kadang-kadang saya mulai ketinggalan satu hari Saat Teduh, kemudian dua hari secara berturut-turut dan kian hari kian sering.”

“Saya ingat ketika suatu hari saya sedang tergesa-gesa. Ketika saya melewati ruang melukis, pintu terbuka sedikit. Saat melongok ke dalam, saya melihat api menyala di perapian dan Tuhan sedang duduk di dekat sana. Tuhan, maafkan saya. Apakah Engkau sudah berada di sini sepanjang pagi ini?

Benar, sahut-Nya, Aku sudah mengatakan kepadamu bahwa Aku akan berada di sini setiap pagi untuk menemuimu. Saya menjadi semakin malu. Dia telah bersikap setia tanpa menghiraukan ketidaksetiaan saya. Saya memohon pengampunan-Nya dan Dia mengampuni saya.”

“Dia berkata, Masalahmu adalah: Selama kamu memikirkan tentang Saat Teduh, Pendalaman Alkitab, dan waktu doa, sebagai faktor untuk kemajuan rohanimu sendiri, tetapi kamu sudah lupa bahwa waktu ini juga memiliki makna bagi-Ku.

Suatu hubungan tidak terjadi begitu saja. Hubungan harus dipelihara, dilindungi, dan dicintai.
-Joanne Weaver

Hmm, semoga terberkati : )

Million Miles

Crown to the floor, my face to the ground, 
Love to the core, and I cant make no sound 
Time just fades and I'm lost in Your stare. 
I'm so amazed. Why would I go anywhere, go anywhere. 
Better is one day with You 
Than a million more, a million miles away. 
Better is one day with You. 
Than a million more, a million miles away. 
Better is one day with You, 
Than a million more, a million miles away. 
I wanna be with You, gotta be with 
I wanna be with You, ouoh, oh oh 
I wanna be with You, gotta be with 
I wanna be with You, ouoh, oh oh oh oh 
Ouoh, oh oh oh oh 
Ouoh, oh oh oh oh 
Ouoh, oh oh 
I'm at rest and my strength is in You, 
My heart is set to journey the trail and love on the truth. 
You know I believe , so let Your kingdom come. 
See the shape in my knees, I'm making space for the one, ...my beautiful one. 
Better is one day with You 
Than a million more, a million miles away. 
Better is one day with You. 
Than a million more, a million miles away. 
Better is one day with You, 
Than a million more, a million miles away. 
I wanna be with You, gotta be with 
I wanna be with You, ouoh, oh oh 
I wanna be with You, gotta be with 
I wanna be with You, ouoh, oh oh oh oh 
Ouoh, oh oh oh oh 
Ouoh, oh oh oh oh 
Ouoh, oh oh 
Who could fault You, for sending us away, 
We all have broken hearts, and we all make mistakes 
But You showed Your right hand, said come with Me this way 
And I have prepared for you a very special place 
I wanna be with You, gotta be with You, wanna be with You oh, oh. 
I wanna be with You, gotta be with You, wanna be with You oh, oh. 
I wanna be with You, gotta be with You, wanna be with You oh, oh. 
Better is one day, one day, one day than a million more, a million miles away. 
Than a million more, a million miles, a thousand miles, a hundred miles, just two miles, 
One mile, one week, one day, it's just too far away, it's just too far away

Million Miles-Cece Winans


Begitu dengar lagu ini di sebuah bookstore, langsung sukaaaa~

Thursday, August 1, 2013

Came to My Rescue

Falling on my knees in worship
Giving all I am to seek Your face
Lord, all I am is Yours

My whole life
I place in Your hands
God of Mercy
Humbled I bow down
In Your presence at Your throne

I called, You answered
And You came to my rescue and I
I wanna be where You are

In my life, be lifted high
In our world, be lifted high
In our love, be lifted high

Came To My Rescue-Hillsong

Friday, July 26, 2013

Tak Pernah Terlambat

Sore tadi, sepulang dari kantor dalam perjalanan saya menuju rumah, saya melewati rumah saudara saya dan menyapanya sambil lalu. Kemudian saya merenungkan usaha saudara saya yang kini sedang berkembang dengan sangat baik.
Dulu, beliau sempat curhat sama saya, bahwa ia sudah mencoba berbagai usaha namun terasa tidak ada jalan terang. Mereka hampir putus asa dan kehilangan akal.
Namun ajaib―di sini saya memuji karya Tuhan, usahanya kini meningkat dan saya perhatikan semakin baik : )
Masih dalam perjalanan, saya berpapasan dengan seorang ibu yang saya kenal. Kami saling menyapa dan ngobrol-ngobrol sedikit.
Saya : “…oh anaknya dua…”
Ibu : “Iya, takut banyak-banyak anak, entar ga ada buat biayainnya.”
Saya : “Pasti ada (tersenyum).”
Pasti ada. Itu jawab saya.
Dari apa yang saya alami, rasakan, kenal dan lihat juga dari pengalaman saudara saya tadi, semua membuktikan bahwa Tuhan mengangkat kita di saat kita membutuhkannya dan tidak pernah terlambat.
Hmm, mungkin rasanya seperti jatuh dari ketinggian, syuuuuuuuung~ (pasrah…)
Hap! Tepat jatuh dalam genggaman tangan-Nya, tanpa cacat sedikit pun, lalu Tuhan tempatkan kita di gunung batu yang lebih tinggi dan membuat kaki kita lebih mantap berpijak.

Sesampainya saya di rumah, saya teringat kejadian pagi tadi, ketika salah seorang staf baru menelepon saya meminta ijin tidak masuk kerja hari ini karena ayahnya meninggal saat subuh.
Haru mendengar cerita tentangnya. Ia lulusan SMA dan secara ekonomi kurang mampu sehingga ingin langsung bekerja untuk menggantikan kakak perempuannya (yang sudah menikah) menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya yang sudah lama sakit-sakitan dan tidak bekerja merasa sangat bahagia ketika mengetahui ia sudah bekerja. Ya, ayahnya sudah dapat pergi dengan tenang.
“Ga tahu gimana caranya, Tuhan begitu pas yah,” komentar teman saya.
Ya, saya setuju.
Entah namanya penantian panjang ataupun kejadian yang tiba-tiba, tapi sekali lagi, dalam semuanya itu Tuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat, sehingga entah suka maupun duka, setiap musim yang kita lalui bersama-Nya itu pasti indah.
Ya, karena dalam rencana-Nya bagi hidup kita bukan sekedar pada waktunya, tapi indah pada waktunya.
Manis segala perbuatan-Mu, ya Allah : )


“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Pengkotbah 3:11

Thursday, July 18, 2013

A Song in My Heart

All that I am is Yours
All that I have is Yours
I give You my heart and soul
Lord, I'm Yours

Lord, every day is Yours
Lord, every breath is Yours
I'm giving my life to You
Lord, I'm Yours

You alone are worthy of all praise
You alone are worthy of all praise

I surrender all to You
I surrender all to You
I am nothing without You
Jesus Christ, take my life
It's all for You

You're worthy of all praise
You're worthy of all praise, Jesus

I lay it all down
I lay it all down
I lay it all down at Your feet

Surrender-Planetshakers


And I lay 'it' all down at Your feet, Father....

Wednesday, July 17, 2013

July 17, 2013

Tidak perlu kembang api untuk menghiasi langit malam ini…
Bintang-bintang juga bulan di sana sudah membuat langit malam ini terlalu indah bagiku.
Oh Tuhan Maha Pencipta, Kau ajaib!

*besok pasti cerah :D


Sunday, July 14, 2013

Gombal (part 2)

“Nel, ke Dufan yuuukkk!!!”
Saya masih ingat ajakan teman kantor saya di akhir bulan Juni lalu, bagaimana antusiasnya mengajak saya dan antusias saya ingin mengatakan ‘ya’.
Bagaimana tidak, bersama teman-teman kantor lainnya, ke Dufan naik bis, bermain sepuasnya di hari libur dan setengah harga pula!
Hari libur, hari Minggu. Itulah jawaban dari pertanyaan saya padanya.
“Lihat jadwal pelayanan dulu ya, Ci…” jawab saya akhirnya dengan menyesal.
Setelah ditagih jawaban, dua hari kemudian saya akhirnya dapat menjawab dengan lega bahwa saya bisa ikut karena di tanggal tersebut saya tidak dijadwalkan pelayanan.
“Yeeeeeeee!!!” sorak kami.
Kemudian, dengan santai saya bertanya jadwal keberangkatan dan kepulangan kembali sampai Bandung.
“Jam 7 pagi berangkat. Sampai Bandung lagi jam 10 malam.”
Glek… Teman saya menenangkan, pasti ada banyak motor yang dapat mengantar saya selamat sampai ke rumah.

Hahaha, saya masih terkesan dengan pekerjaan Roh Kudus keesokan harinya.
Malam itu, saya berdoa di sebuah perkumpulan doa. Kami menyembah dan memuji Tuhan.
Saya mengagungkan Dia sampai kemudian Ia menerangi hati saya.
Ia tidak berkata apa-apa, tapi karena Ia tinggal dalam hati saya, tanpa berkata pun saya merasakan Ia berduka karena saya telah membuat Tuhan cemburu.
Saya lebih memilih bersenang-senang bersama teman-teman saya yang mereka istilahkan “Kapan lagiiii???” dibandingkan bersenang-senang dengan-Nya di ibadah hari Minggu.
Waaah, malu banget sama kegombalan yang saya sudah lakukan pada-Nya. Berkata, “Aku mengasihi-Mu, Kaulah yang terutama,”—tapi yang saya perbuat justru membuat-Nya cemburu.
Tanpa pikir panjang dan membiarkan-Nya berduka lebih lama lagi, saya berkomitmen malam itu, akan menarik perkataan saya terhadap ajakan ke Dufan kalau memang hari itu saya tidak bisa beribadah.

Keesokan harinya, sambil tersenyum lebar teman saya bertanya, “Ke Dufan jadi kan, jadi kaaan?”
Saya pun menggelengkan kepala, menceritakan alasan saya dan menarik perkataan saya di hari sebelumnya. Menolak satu orang sih masih tahan, tapi kemudian sejak hari itu beberapa teman yang lain pun mendesak saya ikut. Apa boleh dikata, seperti yang saya ungkapkan pada teman saya, saya tidak bisa membohongi hati nurani saya, saya tidak bisa mengabaikan-Nya. Sekalipun teman saya bilang bahwa ibadah itu setiap hari, bahwa persekutuan tengah minggu atau di hari lain pun merupakan ibadah juga, bahwa kesempatan bersama teman-teman ini belum tentu akan datang lagi—tapi yang saya tahu, Dia cemburu kalau saya menuruti ajakan mereka.
Dan saya ga mau gombal lagi, setidaknya karena Ia menyadarkan saya. Saya ga mau membiarkan hati nurani ini kandas.

Well, di sinilah saya: menulis. Sepertinya pagi ini teman-teman saya sedang bersiap dengan semangat menuju perjalanan menyenangkan mereka ke Dufan.
Selamat bersenang-senang semua, kembalilah ke Bandung dengan penuh berkat : )
Dan saya pun percaya, ada berkat luar biasa yang akan Dia berikan pada saya hari ini : D

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain…
Mazmur 84:11

Saturday, June 29, 2013

Gombal

Hmm..saya sedang mengalami krisis kepercayaan…
Saya bertanya-tanya dalam hati, di dunia ini ada pria yang bisa dipercaya gak sih?

  • Dulu saya pernah beberapa kali mendengar cowok yang mengakui, kaum mereka biasanya mengejar tidak hanya satu wanita, tapi lebih; supaya saat ditolak, mereka masih memiliki cadangan harapan yang lain.
  • Kemudian kisah cowok yang berkata kepada temannya ia menyukai seorang cewek; tapi saat ditanya yang lain, ia berkata tidak menyukai cewek tersebut.
  • Lalu mengenai seorang cowok yang terlihat serius sekali menurut saya mencintai seorang cewek; namun saat ditanya kemudian hari, ia mengakui itu tidak serius.
  • Atau tentang seorang cowok yang tanpa diminta berjanji akan tetap menunggu cewek pujaannya; namun hanya dalam hitungan bulan ia sudah menyatakan cinta pada cewek lain!
  • Juga ceorang cowok yang akan menikah; tapi berpaling dengan mudahnya saat bertemu cewek lain dan membatalkan rencana pernikahannya di bulan itu.
Masih banyak sih kejadian-kejadian dan cerita orang yang tiba-tiba mampir di pikiran saya dua hari ini...sampai-sampai saya menyadari, kebanyakan cowok itu memang ahli bergombal, alias tidak bisa pegang kata-kata.
Atau memang cinta mereka sedangkal kisah-kisah tersebut? Saya bertanya-tanya.
Kemudian saya pun mengalami krisis kepercayaan.
Seorang cowok hari ini menjadi korban ketidakpercayaan saya. SMS-nya: “Mesti ini bilang gombal mulu..”
Yah lupakanlah tentang cowok-cowok itu! Semakin dipikirkan, semakin timbul banyak pertanyaan~
Yang ingin saya ceritakan adalah: di tengah-tengah krisis kepercayaan ini, saya pun mengambil gitar kemudian bernyanyi…*
Teringatlah saya akan kegombalan dan kedangkalan, kisah-kisah di atas dan kisah lainnya yang justru saya sendiri yang melakukannya!
  • Berkata “hanya Kau yang ku percaya”; tapi saat situasi semakin mengkhawatirkan, saya mulai mencari pengharapan lain yang dapat saya andalkan.
  • Tanpa diminta, berkomitmen akan melakukan ini-itu; namun dalam hitungan hari saya melanggarnya.
  • Dengan sungguh-sungguh berkata “aku mengasihi-Mu”; namun beberapa waktu kemudian mengkhianati-Nya, membuat-Nya cemburu!
Ya, betapa seringnya saya gombal sama Tuhan, betapa dangkalnya!
Dan saya pun semakin teringat lagi, bagaimana Ia menunjukkan kesetiaan dalam cinta-Nya, janji-Nya dan perbuatan-Nya.**
Singkat cerita, terhiburlah saya, ternyata di dunia ini ada Cinta yang tidak pernah berakhir, tidak pernah berdusta karena Ia bukanlah manusia.
Terima kasih, Bapa…sekali lagi Kau berikan aku harapan dan kepastian : )


*) Oh iya, lagu memberkati yang saya nyanyikan adalah “Cinta Sejati (Nikita)”
Saat ku renungkan hidup bersama-Mu seringkali ku melupakan-Mu
Ku berjalan sendiri, seakan ku mampu lalui tanpa kekuatan-Mu
S’makin berat beban hidupku, s’makin ku menjauh dari-Mu
Namun ada cinta yang tak pernah berlalu, cinta yang ku dapat dari-Mu
T’lah teruji lalui rentangan sang waktu:
Kau mati bagiku, berkorban untuk diriku


**)Dia selalu menerima saya sekalipun saya sering gombal.
Dia tetap mencintai saya sekalipun cinta saya jauh lebih dangkal dari cinta-Nya.
Belajar banyak dari Sang Cinta ^___^

Monday, June 24, 2013

Sehat Lagi!

Siapa sih yang suka sakit? Begitupun dengan saya, saya sangat benci sakit. Saya jarang sekali sakit, tapi kalau sudah sakit saya biasanya menangis (kecengengan ini memang jangan ditiru).
Diawali Sabtu lalu saya demam tinggi, tapi saya memaksakan diri tetap mengadakan psikotest pelamar.
Saya rasa sakit kali ini saya tidak akan menangis. Hampir terjadi demikian ^^, saya merasa bersyukur demam ini datang di akhir minggu, jadi saya bisa banyak beristirahat. Bertepatan pula, abang saya pulang ke Bandung, saya dikompres Abang dan mendapatkan perawatan yang baik dari adik saya.
Namun sekali lagi saya memaksakan diri. Hari Senin, dalam keadaan tubuh masih lemah, saya tetap berangkat kerja. Akhir bulan lalu saya memang telah memperkirakan bahwa bulan Juni ini akan dipenuhi kesibukan dalam pekerjaan saya. Begitulah yang terjadi, saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya begitu saja karena saya harus mempersiapkan training yang akan diadakan hari Selasa sampai Kamis.
Saya bersyukur training bisa berjalan lancar dan setidaknya tidak mempermalukan manager saya, hehehe...
Tapi ternyata tidak semulus jalan tol, hiks : (  Hari Selasa pagi itu, muncul bintik-bintik merah di tubuh saya. Teman-teman saya mulai mengajukan beberapa asumsi mereka tentang penyakit yang saya derita; ada yang bilang saya DB, tampak, cacar, campak, alergi, dsb. Semua menganjurkan saya ke klinik perusahaan, bertanya pada sang ahli alias dokter. Sayangnya, sekali lagi saya merasa tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya (saya tetap merasa harus memastikan training terus berjalan lancar) dan memaksakan diri mengikuti training.
Malam itu, saya pulang ke rumah. Ternyata dugaan saya meleset, hehe, akhirnya saya menangis tak berdaya di hari ketiga saya sakit.
Yaah, saya merasa tidak semua berjalan sebagaimana mestinya: tubuh yang lemah, tidak bisa menikmati langit pagi dengan perasaan puas, makanan yang tidak lagi terasa nikmat di lidah, akkkkk!
Dan yang paling menyakitkan, pertama kalinya saya merasa tidak dapat menikmati pekerjaan saya di tempat saya bekerja sekarang. Sungguh, selama ini saya menyambut kesibukan dengan enjoy, saya senang diberi tanggung jawab dan mengerjakannya. Tapi bayangkan, hal yang menyenangkan bagi saya pun bahkan saat itu menjadi hal yang terasa sangat berat untuk dijalani.
Saya menjadi peserta training leadership yang difasilitasi oleh perusahaan saya. Saya sangat menyukai training. Apalagi saya bersama dengan para pemimpin di perusahaan, mengenal mereka dalam training, bukan pekerjaan, sama-sama menjadi peserta, harusnya membuat training ini sangat menyenangkan.
Tapi malam itu saya menangis. Sesuatu yang salah terjadi dan saya bertanya-tanya ‘apa’. Berulang kali saya berkata pada Tuhan bahwa seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya saya menikmati training. Seharusnya saya tidak merasakan beban berat. Saya pun berdoa meminta kekuatan-Nya.
Begitulah, Rabu pagi saya tetap memaksakan diri berangkat ke kantor dengan mata sembab, membuat saya semakin terlihat sedang sakit. Malamnya saya jatuh lagi di tempat tidur dan menangis.
Minggu yang sungguh berat untuk dilalui. Bangkit dan jatuh di hari yang sama. Terlihat kuat di mata orang lain, namun mengakui kelemahan saat berduaan dengan Tuhan.
Puji Tuhan, hari Kamis, hari terakhir training, keadaan saya mulai membaik dan semakin hari terus membaik.
Puncaknya hari ini. Sekalipun masih merasa sedikit lemas, saya mencuci piring di pagi hari, berlari (karena takut terlambat, hehe) dan merasakan stamina saya yang mulai kembali, mempersiapkan lagi training gelombang berikutnya untuk tiga hari di depan, memberi training kepada karyawan baru, berbicara dengan atasan dan direktur sambil tertawa, menikmati kesibukan, bertemu orang-orang, tersenyum, menikmati langit sore, bernyanyi, berdoa, membaca Alkitab, waaaaw!!!
Saya sehat lagi!!
Jadi, seminggu ini saya tetap ke kantor, pada akhirnya tidak sempat dan tidak jadi menemui dokter, tidak minum obat yang adik saya belikan kecuali sebutir ctm di kantor. Bintik-bintik merah sudah tinggal sedikit di bagian kaki namun sampai saat ini saya masih tidak tahu penyakit yang sebenarnya saya alami.
Yang pasti, saya bahagia menjadi sehat lagi. Sungguh, saya sudah lupa terakhir kali sakit sampai berhari-hari seperti ini, sepertinya tidak pernah. Ah, pokoknya ga mau lagi deeehhh!

Terima kasih untuk orang-orang baik hati yang menolong saya dalam pelayanan dan pekerjaan selama seminggu ini. Juga untuk orang-orang yang mendoakan kesembuhan dan kesehatan saya, untuk setiap sms dan ucapan semoga lekas sembuh dan untuk mereka yang datang menjenguk ke rumah (Kati dan Mike, makasih sahabat, menjadi yang pertama datang menjenguk).
Yang utama: Terima kasih, Bapaaaa!!!!!

Tuesday, May 21, 2013

It's Rose!



                               

Seneng bangeeettt!! Tepat di hari pengangkatan tetap saya sebagai HRD Training & Development di kantor, dapet tanaman bunga mawar merah muda juga!!
Makasih Bapa, makasih Mba Tati, Mba Yani, Ci Lulu, dan Mba Tri...
Makasih karena kalian ingat bahwa saya menyukai bunga, hihihihiy..
Semoga saya bisa merawat mawar ini dengan baik, amin.

Monday, April 29, 2013

April 29, 2013

Karena hidupku di bumi ini hanya sementara,
Tuhan, ajar aku untuk menyenangkan-Mu...........

Wednesday, April 24, 2013

Melody in My Heart


Who am I?
That the Lord of all the earth
would care to know my name,
would care to feel my hurt.

Who am I?
That the bright and morning star
would choose to light the way
for my ever wandering heart.


Not because of who I am,
but because of what You've done.
Not because of what I've done,
but because of who You are.


I am a flower quickly fading
here today and gone tomorrow,
a wave tossed in the ocean,
a vapor in the wind.
Still You hear me when I'm calling,
Lord, You catch me when I'm falling,
and You've told me who I am.
I am Yours.


Who am I?
That the eyes that see my sin
would look on me with love
and watch me rise again.

Who am I?
That the voice that calmed the sea
would call out through the rain,
and calm the storm in me.

Not because of who I am,
but because of what You've done.
Not because of what I've done,
but because of who You are.


I am a flower quickly fading,
Here today and gone tomorrow,
A wave tossed in the ocean,
A vapor in the wind.
Still You hear me when I'm calling,
Lord, You catch me when I'm falling,
And You've told me who I am.
I am Yours.

Not because of who I am,
But because of what You've done.
Not because of what I've done,
But because of who You are.


I am a flower quickly fading
here today and gone tomorrow,
a wave tossed in the ocean,
a vapor in the wind.
Still You hear me when I'm calling,
Lord, You catch me when I'm falling,
and You've told me who I am.
I am Yours.
I am Yours.
I am Yours.

Whom shall I fear
Whom shall I fear
cause I am Yours..
I am Yours..

-Who am I- Casting Crowns


*Lagu ini kembali didengar, dimainkan, dan dinyanyikan beberapa hari belakangan ini..
Selalu haru saat mendengarnya :')

Sunday, April 14, 2013

Efesus 1-2


Efesus 1-2
Aku telah memilih kamu sebelum dunia dijadikan. Aku telah menentukanmu untuk kudus dan tak bercacat di hadapan-Ku.
Aku telah mengaruniakan kepadamu segala berkat rohani di dalam sorga. Aku telah menetapkannya dan memberikannya bagimu.
Keinginan-Ku ialah supaya kamu hari demi hari mengenal Aku dengan benar karena Aku telah memberikan Roh hikmat dan wahyu kepadamu.
Kenalilah hebatnya kuasa-Ku! Sadarilah betapa kayanya kemuliaan yang telah Kutentukan dalam panggilan-Ku bagimu!
Segala sesuatu telah diletakkan di bawah kaki-Ku, yaitu kamu yang adalah jemaat-Ku.
Semua itu ketetapan-Ku dan pemberian-Ku. Bukan karena kuat gagahmu, bukan karena perbuatanmu, namun karena kerelaan hati-Ku untuk kamu, karena kasih karunia-Ku bagimu.
Aku mau kamu hidup bagi-Ku, melakukan pekerjaan baik yang sudah Kupersiapkan sebelumnya.
Tidak ada lagi tembok pemisah di antara kita, Nak..lalu mengapa tidak sering-sering saja bersekutu dengan-Ku?
Aku tidak menolak kamu lagi, Aku mengasihi kamu; kamu yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.
Maka mendekatlah, Nak karena kamu adalah anak-Ku.
Damai sejahtera-Ku bagimu.


Saturday, April 13, 2013

Mazmur 119:105


Mazmur 119:105
Firman-Ku itu pelita bagi kakimu dan terang bagi jalanmu.
Firman-Ku itu penting bagi hidupmu. Kamu perlu terang untuk mengetahui langkah-langkahmu ke depan, kamu perlu terang supaya kamu tidak takut dan ragu dalam melangkah. Kamu perlu terang untuk membuatmu dapat melihat jalan-jalan di depanmu agar kamu tidak terantuk dan jatuh.
Artinya, kamu perlu firman-Ku dalam hidupmu!
Bacalah firman-Ku, Nak…
Aku rindu engkau bertumbuh senantiasa..berjalan dalam kebenaran-Ku, bukan hikmatmu.
Aku Penuntunmu.
Dan Aku menuntunmu melalui firman-Ku, Nak.

Wednesday, April 10, 2013

Ketaatan

Ibrani 5:8-9
Belajarlah taat, apapun yang terjadi padamu, karena Aku terlebih dahulu melakukannya dan ketaatan-Ku sempurna; itu pula yang Kuinginkan darimu: ketaatan yang sempurna.
Belajarlah taat dari Firman-Ku; renungkan selalu!
Yeremia 7:22-24
Ketika Aku tidak memintanya, maka Aku tidak menginginkannya.
Lakukanlah apa yang Kufirmankan kepadamu, karena AKU BERBICARA.
Dengarlah suara-Ku maka kedaulatan-Ku nyata atas hidupmu, ikutilah jalan yang Kuperintahkan, kau pasti berbahagia! Ingat Nak, Aku tidak pernah merancang-rancangkan kecelakaan dalam hidupmu...
Yang Aku mau, hadapkanlah wajahmu pada-Ku, karena Aku mengasihimu dan disenangkan ketika kamu mau mendengarkan Aku.
Matamu akan tercelik ketika telingamu mendengarkan suara-Ku.
Filipi 2:8
Ketaatan yang setengah-setengah bukanlah ketaatan bagi-Ku. Aku sudah memberikan teladan bagimu, taatilah Aku, apapun yang terjadi dalam hidupmu, sekalipun orang-orang sekitarmu menganggap engkau 'kena kutuk' karena ketaatanmu. Hanya dengarlah mau-Ku dan pedulilah terhadap pendapat-Ku!
Matius 6:6b-12
Aku memberi kamu kemampuan untuk melakukan apa yang Aku perintahkan padamu. Jadi, bagianmu hanya taat. Jangan pusingkan, kuatirkan apa yang akan terjadi, jangan takut akan ketidakmampuanmu. AKU BESERTAMU.
Seperti yang kaubaca dalam firman-Ku, bukti penyertaan-Ku bukan dari apa yang terlihat kasat mata, bukti penyertaan-Ku adalah imanmu!
Kuasa-Ku nyata di dalammu,
dan demonstrasikanlah...
Aku selalu mengajarkan tentang tindakan iman kepada murid-murid-Ku.
Kamu adalah murid-Ku.

Sunday, March 31, 2013

Grow Up!


Beberapa hari ini saya melayani konseling orang-orang yang mengeluhkan atasannya.
“Saya ga mungkin maju kalau punya atasan seperti itu.”
“Usul saya, coba tukar pimpinan tiap regu, pasti regu saya jadi lebih baik.”
“Atasan saya menganaktirikan dan memandang sebelah mata sama saya, jadi apapun yang saya kerjakan ya percuma.”
“Buat apa saya semangat kerja, toh atasan saya selalu memandang apapun yang saya lakukan itu tidak baik.”

Lingkungan memang salah satu faktor yang mendukung kita untuk maju, mendorong kita menjadi lebih baik, memotivasi kita, dsb.
Namun menurut saya, motivasi paling besar itu dari dalam diri kita sendiri. Alasannya karena lingkungan akan selalu berubah dan tidak akan pernah sempurna seperti yang kita harapkan.
Yang namanya lingkungan sempurna seperti harapan itu justru bisa menjadi zona nyaman kita. Saya pikir, justru kita harus berhati-hati terhadap lingkungan seperti itu karena bisa mengurung kita dalam waktu yang sangat lama, tidak maju, tidak melangkah ke mana-mana.
Lingkungan yang baik menurut saya adalah ketika dalam lingkungan itu kita bisa belajar dan bertumbuh. Lingkungan yang seperti apa? Ya salah satunya atasan yang tidak seperti kita harapkan. Mereka mengajarkan kita untuk bersabar, mereka membuat kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, menantang kita untuk menghasilkan kualitas kerja yang maksimal dalam situasi apapun.
Menuntut terus lingkungan menjadi seperti yang kita inginkan saya rasa sangat manja. Tentu saja, sekalipun lingkungan berubah, kalau memang dalam dirinya yang ga mau berubah, ya kualitas hasil kerjanya begitu-begitu saja.

Saya mengatakan ini bukan membela atasan-atasan yang ‘kurang baik’, bukan juga mengharapkan dipimpin oleh orang-orang seperti itu. Tapi, kalau lah Tuhan menempatkan kita pada suatu lingkungan, saya belajar percaya bahwa itu adalah tanah yang Dia pandang paling baik untuk kita bertumbuh di sana.
Jadi daripada terus mengeluh, mengapa tidak ambil kesempatan untuk menaklukkan keadaan, membiarkan Tuhan mengasah kita dan membuktikan seperti apa kualitas kita? : )

Oh ya, terutama kalau yang di dalam kita adalah Tuhan Yang Maha Besar : )
Motivasi dari dalam—motivasi dari Tuhan, tentu itulah yang membuat saya tidak pernah menyerah sampai saat ini. Tuhan tidak pernah mengajarkan saya untuk sekedar bertahan, tapi MAJU dan bertumbuh. Segala pujian syukur hanya bagi nama-Nya!

C’mon grow up with God, guys!

Sunday, March 24, 2013

Special Date


Namanya Soetomo. Orang selalu memanggilnya Pak Tomo..
Saya ga ingat bagaimana kami berkenalan, tapi sepertinya penerimaan beliau lah yang terasa lebih istimewa dibandingkan yang lain, sehingga saya mengagumi beliau.
Beliau bukan atasan langsung saya, tapi saya lebih sering menerima instruksi, membicarakan pekerjaan, bahkan ngobrol dengan beliau.
Hampir setiap hari saya menemuinya..
Hampir setiap hari kami mengobrol banyak hal, belajar banyak hal dan mengerjakan banyak hal..
Sampai…
Saya tahu, tidak akan lama lagi beliau di sini dan saya takut kehilangan beliau.
Jujur, saya tipe orang yang harus diinstruksi detail dan jelas. Beliau lah yang memperlakukan saya demikian, sehingga saya lebih dekat dengan beliau dibanding dengan atasan langsung saya.
Waktu saya melihat berkas-berkas lama HRD, beberapa orang menuliskan Pak Tomo sebagai orang yang mereka kagumi, membuat saya semakin mantap lagi mengagumi sosoknya.
Ketika rekan-rekan kerja saya berkata, “Di sini memang Pak Tomo deh yang paling baik. Makanya kalau Pak Tomo nanti gak ada—”
Aaaakkk! Saya tak sanggup membayangkannya, itulah perasaan saya waktu itu.
Maka, setiap melihat beliau datang atau lewat atau bahkan hanya melihat mobil birunya saja, kadang hati saya sedih mengandaikan kalau beliau sudah keluar nanti alias pensiun…
(ya, ya, ya, postingan blog terakhir saya memang tentang beliau..)

Dan tibalah saya di dating bersama Bapa Surgawi dua hari yang lalu, tepatnya Jumat sore.
Hati saya hari itu ga karuan. Sediiih sekali……
JENG, JENG, JEGER..
Menangislah saya karena saya tahu saat itu Roh Kudus memang berduka dan Bapa rindu memulihkan saya. Saya terus menangis sampai kemudian dengan lembut Ia berkata,
“Kamu harus melepaskannya agar kamu dapat mengandalkan-Ku sepenuhnya…”

Bapa emang Terang Sejati, tahu seluk-beluk hati saya yang bahkan tidak benar-benar saya sadari.
Ya, selama ini ternyata saya sudah bergantung sama Pak Tomo, dan upss..ternyata melebihi batas yang seharusnya.
Saya jadi lebih mengandalkan manusia daripada mengandalkan Tuhan.
Puncaknya ya dua hari lalu. Saya cari-cari alasan ketemu Pak Tomo, mengerjakan semuanya biar Pak Tomo seneng, berharap sangat tinggi agar Pak Tomo jangan pensiun dulu.
Puncaknya, Roh Kudus berduka…

^___________^ Puji Tuhan, Bapa baik tiada tara, tidak membiarkan saya begitu saja. Dia berfirman dengan lembut, memulihkan hati saya.
Saya sempat menangis mengakui pada Bapa bahwa saya ga mau kehilangan Pak Tomo sebagai rekan kerja saya. Saya meminta ampun, mengakui bahwa apa yang Ia katakan tentang hati saya absolutely benar. Dan saya terima pengampuan serta pemulihan yang berasal daripada-Nya; tentu saja saya pun berkata,
“Tuhan, saya rela kalau Kau berkehendak untuk Pak Tomo keluar, kehendak-Mu jadilah, saya ga akan terlalu bergantung lagi sama Pak Tomo, tapi sama Bapa. Saya kerja untuk melayani-Mu.”
Lalu saya pun berdoa supaya Tuhan memberkati Pak Tomo.

Leganya bukan main! >_________<
Hati saya dipenuhi damai sejahtera Tuhan, seolah baru bebas dari sesuatu.. Bersyukur banget deh pokoknya..
Dan dating sore itu pun terus berlanjut semakin manis…..
Makasih Bapaaa!!
Um’ma

Wednesday, March 13, 2013

March 13, 2013

"Sudah lama ga ketemu Nelly..."
"Baru juga berapa hari..."

Perasaan apa ini...
belum berpisah, sudah rindu

Ya, memang yang kulakukan justru menjaga jarak,
supaya aku tak merasa rapuh saat berpisah dengannya

Ya, sebenarnya saat dia di hadapanku,
aku menyibukkan diri

Ya, sebenarnya aku memperhatikan mobilnya,
memikirkan jika aku tidak bertemu lagi dengan si pemilik

Ya, diam-diam aku memperhatikannya,
bahkan mencari-cari

Dan ya...sebenarnya aku berdoa,
kalau-kalau Tuhan berkehendak agar kami tidak berpisah secepat ini

Bagaimanalah kalau dia sudah tak di sini?! :"(

Friday, March 8, 2013

March 08, 2013

Aku mengasihi Engkau, Yesus, dengan segenap hatiku..
Aku mengasihi Engkau, Yesus, dengan segenap jiwaku..

Semalam, di tengah 'kencan' saya bersama Tuhan, saya menyanyikan lagu ini sembari memastikan hati saya, apakah saya memang sedang mengasihi-Nya.

Tau tidak? : )
Saat saya berusaha terus menyanyikan lagu ini, yang Dia ingatkan justru kasih-Nya buat saya.
Dia tidak mengingatkan saya akan ketidaksetiaan saya pada-Nya, tidak menuntut saya.
Saat saya bernyanyi, Ia mengingatkan saya bahwa Ia mengasihi saya sedemikian rupa, sehingga Ia mau mati buat saya, menderita dan tersalib untuk saya.
Semalam saya menangis haru mengingat karya kasih-Nya yang terindah..membuat saya semakin mengasihi-Nya.
Tuhan, justru ketika aku ingin mencoba mengasihi-Mu, Engkau mengingatkanku bahwa Engkau yang terlebih dahulu mengasihi aku. Segalanya Kau berikan dan sudah Kau buktikan.


Kemudian saya menyanyikan lagi lagu ini;
dan hati saya dipenuhi cinta : )

Thursday, February 21, 2013

Semangat Pagi, Pak!

Semangat pagi, Paaaakk!
Maaf baru sempat email, hehe..
Hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak, Pak atas semuanya selama 3 bulan lebih saya di Gizitas. Tempo hari, saya ga bisa pamit lama-lama sama Bapak.
Makasih loh, Pak untuk semua pelajaran berharganya; untuk bimbingannya dalam pekerjaan, untuk kata-kata motivasi di kala saya down, untuk saling berbagi pengalaman dan tawa (juga air mata, hihi).
Saya bersyukur sekali pada Tuhan, dibawa ke Gizitas sekalipun hanya 3 bulan, saya sungguh mendapatkan pengalaman berharga di sana. Suasana kekeluargaan, budaya membaca buku yang membuat saya lebih grow, acara kebersamaan tiap bulan, juga pekerjaan yang membuat saya banyak belajar. Waah, saya kangen deh sama Gizitas..
Benar kata Bapak, semuanya bukan suatu kebetulan, semuanya sudah Tuhan atur : )
Sayang sekali, jodoh saya di Gizitas ga panjang. Tapi doa tulus saya untuk Gizitas, supaya Tuhan terus bawa Gizitas semakin maju, menjadi penghasil cokelat fancy no. 1 di Indonesia, amiiin…  Saya berdoa juga mimpi Bapak dan Ibu untuk Gizitas bisa tercapai, terutama mimpi Bapak untuk membangun para orang-orang muda.
Oh iya Pak, tentang desain banner ada yang mau diperbaiki lagi? Kabari saya aja Pak…
Saya sudah bekerja di CGN, bagian HRD mulai hari Rabu lalu. Puji Tuhan, banyak tantangan yang akan saya hadapi dalam menjadi trainer di sana. Saya akan selalu ingat pesan Bapak dan Ibu. Doakan supaya saya terus grow dan sukses ya, Pak! Hehe…
Salam rindu saya untuk Bapak, Ibu, dan keluarga Gizitas yang tercinta (Katrin, Anggi, Mba Tini, P’Heri, P’Surya, Neni, Bu Heni, Gun, P’Ajr, P’Ivan, P’Yudi, Mba Vika, Mba Hastin, Fandy, Sontari, Bu Arum, P’Mumu, Mba Rida, Mba Dinda, Mba Novi, Mba Wiwin, Mba Tine, Bu Fitri, Mba Putri, P’Choer, Mba Intan, Mba rk, Mba Pristi, semuaaa).
Terima kasih dan cerah:
Grow, Gizitas, Grow, yesss!!!

Nelly Susan

Sunday, January 13, 2013

Melody in My Heart

Here I am worshipping with my soul
and my heart rejoices in You
'Cause You are my God, my Shelter
The Tower of strength all my days

All the things I can do
It's all because of You
There's none of me, it's all of You
So here I am worshipping You

You are my God
You are my Light
Shine on me bright, so I can see Your way
Teach me oh God, to rest myself in You
Lead me on, 'till I find my way home to You


Here I Am-True Worshippers Youth, Breath