Baru saja Derry, temen KKN gue SMS:
Nel pupu udh mw lulus kita kpn neh?
Hmm, belakangan,
khususnya hari ini pikiran gue dipenuhi skripsi.
Tadi, dua temen kampus
gue baru aja lulus alias selesai sidang. Mereka seangkatan gue dan satu
fakultas juga sama gue. Mereka akhirnya lulus, mengejar wisuda bulan November.
Sedangkan gue masih belum seminar UP.
Tadi juga gue ketemu
Serev, rekan satu bimbingan gue. Gue tanya, kapan terakhir kali bimbingan
karena kami sudah lama tidak bertemu. Dia jawab tiga minggu yang lalu(~sama
dooong). Gue pun paksa dia (tepatnya lebih ke diri sendiri)
untuk menyelesaikan revisinya dan mengantarnya besok ke rumah sang dosen
pembimbing. Kami harus usahain bimbingan setiap minggu (kalau bisa sih dua kali
seminggu). Gue tekankan ke dia bahwa kami harus seminar bulan ini kalau mau
wisuda bulan Februari. Seminar bulan ini. Haaah...
Pas mau pulang, salah
satu temen gue, Chika (dia ini baru ngambil skripsi dan satu bimbingan sama
gue) teriakin gue, “Nel, cepetan seminaaaaaaaaaaarrr! Biar aku termotivasi!”
*Wadeuh!
Terus, dari kampus,
sambil jalan menuju shelter bis damri, skripsi itu terus bergema di pikiran
gue. Sampai akhirnya gue dikejutkan suara, “Kuliah yang bener dong!”
Ahh, si Novi,
mahasiswa baru Unpad dengan setelan kemeja, rok hitam panjang, dan sepatu hitam
bertali hijaunya. “Kapan lulus?”
“Diaaaam!” kata gue
jengah. Kami tertawa. Hah, satu lagi yang membuat gue semakin mikirin skripsi.
Enak banget dia nanyain hal itu, gue yang makin pusing kan jadinya.
Di bis menuju rumah,
gue bertanya-tanya sama Bapa. Gue bertanya sama diri gue sendiri.
Apakah gue berhak
untuk berharap, di saat-saat sepertinya sedikit banget kemungkinannya. Tapi gue
diingatkan oleh apa yang udah Bapa lakukan selama ini sama hidup gue.
Pengharapan gue tidak dipengaruhi oleh siapa gue, bukan karena situasinya bagus
juga maka gue bisa berharap. Pengharapan gue berdasarkan siapa Dia dan apa yang
mau Dia lakukan pada hidup gue. Soalnya, semakin merenung, gue semakin sadar
bahwa ga ada hal lain yang bisa gue lakukan kecuali melakukan bagian gue:
ngerjain skripsi dengan segenap hati.
Sisanya hanya bagian Tuhan.
Gue pun pasang lagu S’bab Aku Milik-Mu (Sari Simorangkir) di
MP4 gue, mengiringi perjalanan gue di bis menuju rumah, membuai gue dalam
mimpi...
Tuhan, Engkau
mendengar seruan hatiku
dan keluhku tak
tersembunyi bagi-Mu
Dalam kesesakanku
ku mau berdiam dan berharap pada-Mu
Yesus, Kau sumber
kekuatanku
Anug’rahkan
kuasa-Mu mengubah hatiku
Tuk selalu berserah
sepenuhnya hanya kepada-Mu
S’bab aku ini
milik-Mu, aku di dalam hati-Mu
Kasih setia-Mu yang
menghidupkan aku
S’bab aku ini
milik-Mu, tak kupertahankan hidupku
Biar kehendak-Mu,
kerjakanlah dalamku
Besok, tunggulah Bu
Lenny, draft skripsiku akan sampai di rumah Ibu...
^^Oh iya,
ngomong-ngomong soal temen gue yang SMS tadi, gue pun ngajak dia wisuda bulan
Februari, hehehehehehehe....................
No comments:
Post a Comment