Malam ini sungguh kocak...
Ceritanya, gue dapet SMS dari Ntang, seperti ini:
=tez psiklogis=
ada sbtng POHON yg tua,
bila HUJAN trun,
bbrpa helai daun tmbuh.
Bila MUSIM GUGUR dtg,
ANGIN mnerbangkn smua DAUNnya.
Jika d bri plihan, mka km mw jd pa?
(jgn asal jwb,phami dl&pilih slh 1 jwbn di bwh ini)
a. Hujan
b. Angin
c. Musim gugur
d. Daun
e. Pohon
tar aq ksh tw mkna jwbn’y, uhuy : )
Kira-kira kalian pada jawab apa waktu dapet pertanyaan ini?
Gue sih pilih hujan. Seperti yang kalian lihat dengan background blog gue sekarang, embun hujan..
Gue emang suka hujan, karena setelah hujan ada pelangi (hehe). Entahlah, kalo kata gue hujan itu romantis.
Kalo disuruh milih, gue emang seneng dingin daripada panas, itulah kalimat gue dari dulu; karena di mana ada dingin di situ ada kehangatan...hyahahahaha..
Apalagi kalo hujan sore-sore...hmmmm...bersembunyi di balik selimut tebal, asik banget buat tidur...(duh jadi pengeeeeeeen)
Hahahah, itulah respon gue kalo ada hujan, pengen selimuut...^^v
Tapi inti alasannya bukan itu aja sih..
Gue pilih hujan karena di situ dibilang ia menumbuhkan daun-daun..
Dan inilah balesan si Ntang.
Makna dr tiap jwbn:
MUSIM GUGUR_anda sllu mncintai 2 org dlm 1 masa
ANGIN_anda org k3 dlm cinta sgi3
POHON_anda bgitu setia pd pasangan anda
DAUN-anda adlh playgirl or playboy.
HUJAN-anda mw mncri ssorg yg btl2 cnt&ska tntng anda.
D ambl dr bku filosofi brbhsa malaysia
80%jwbn yg dplh crmin dr dri anda
Gue langsung forward SMS pertanyaannya ke kenalan-kenalan gue...
HAHAHAHAHHAHAHAHAHAHA..
KOCAK ABISS, seperti kata gue di awal^^
Ketika dapet jawaban-jawaban mereka, gue tersenyum kagum, ketawa, melongo, cekikikan, gila abis dah...
Kocak, karena gue menerima jawaban dari tiap orang berbeda-beda, dari A sampai E semua ada yang jawab, minimal 2 orang.
Sengaja jawabannya gue forward lama, lagi pengen ngerjain, hihihi...
Makasih temen-temen yang udah kirim jawabannya, bikin gue terhibur, hihi..
Dan buat temen-temen yang mau ngerasain pengalaman gue, silakan forward kedua SMS di atas ke kenalan kalian^____^
Monday, May 30, 2011
Friday, May 27, 2011
Kepengurusan PMK Psikologi 2010-2011
Waktu itu aku masih awal-awal kuliah.
Aku datang ke persekutuan PMK di kampusku. Entahlah, waktu itu aku merasakan beberapa orang bernyanyi tanpa gairah pada Tuhan.
Malamnya, di hari yang sama, acara angkatanku... Panggung, lampu, musik...
Di situ aku terperangah. Teman-temanku yang saat siang sebelumnya bernyanyi tak bersemangat di persekutuan, di malam itu justru bernyanyi antusias, teriak bahkan melompat girang.
Di sana pertama kalinya belas kasihan untuk kampusku Tuhan taruhkan. Malam itu, aku hanya berdiri dan menduga dalam hati, “Apa yang akan mereka lakukan bila yang di panggung itu adalah Tuhan?”
Beberapa hari setelah itu, aku berdoa untuk kampusku, membela dan meratap.
Hal yang aku rindukan adalah—Tuhan, pakai aku...
Dan hari itu tiba.
Setahun yang lalu, seseorang dari PMK Psikologi memintaku untuk menjadi pengurus di PMK Psikologi, sebagai koordinator acara persekutuan. Aku tahu saat ia mendatangiku, aku tahu bahwa aku harus menerimanya.
Tak terasa, setahun sudah berlalu. Tongkat estafet telah diberikan untuk pengurus selanjutnya.
Kesibukan, pelajaran berharga, hati yang mau berkorban, pembentukan, kasih yang mau mengerti, membuat keputusan, makasih Bapa untuk semuanya.
LPJ
Persekutuan PMK Psikologi selama satu semester sebelumnya diadakan setiap hari Kamis (KuMis:Persekutuan Kamis). Di awal sempat vakum karena baru terbentuknya kepengurusan. Semester selanjutnya dikarenakan jadwal mahasiswa yang bentrok, sempat vakum selama 2 minggu, sehingga persekutuan PMK Psikologi diubah jadwal menjadi hari Senin (PerSen: Persekutuan Senin) pukul 16.00-selesai.
Persekutuan PMK Psikologi selama setahun terakhir telah dilakukan melalui beberapa metode, seperti Firman Tuhan (ibadah seperti biasa), Nonton Bersama (dengan film rohani yang meneguhkan), Praise and Worship, Diskusi Kelompok Kecil, Games (seperti Happy Song), dan Sharing. Selain itu, telah dua kali diadakan persekutuan gabungan bersama PMK lain yaitu bersama PMK Misiologi dan FTIP.
Kekurangan atau hambatan yang terjadi:
- Belum dilakukannya asessment terhadap anggota PMK Psikologi sehingga tema yang dibuat hanya berdasarkan pertimbangan kebutuhan serta menyelaraskan dengan visi PMK menurut bidang acara. Untuk kepengurusan selanjutnya, bisa dilakukan asesssment tema melalui tanya-tanya atau menggunakan lembar evaluasi kepada para anggota PMK di psikologi.
- Dimulainya ibadah persekutuan yang tidak tepat waktu. Hal tersebut karena para anggota PMK yang masih kuliah, cuaca, teknis, dan pernah dikarenakan terlambatnya para pelayan/pengurus. Hal ini harap menjadi pertimbangan bagi kepengurusan selanjutnya.
- Acara weekend yang tidak terlaksana dikarenakan bentrok dengan hari libur dan kurangnya persiapan. Dikarenakan acara weekend atau acara bersama PMK Psikologi ini ternyata penting untuk setiap anggota menjadi semakin dekat, maka sebaiknya di kepengurusan selanjutnya ini menjadi salah satu target kegiatan yang akan dilakukan.
- Jadwal pembicara yang tidak ditentukan selama setahun atau minimal dua bulan sebelum sehingga terkadang mengalami kesulitan dalam menghubungi pembicara
Jobdesc
Menjadi fasilitas mahasiswa PMK, khususnya di Psikologi untuk mengetahui Firman Tuhan dan bertumbuh bersama dalam Kristus.
Semangat ya pengurus baru...
Aku datang ke persekutuan PMK di kampusku. Entahlah, waktu itu aku merasakan beberapa orang bernyanyi tanpa gairah pada Tuhan.
Malamnya, di hari yang sama, acara angkatanku... Panggung, lampu, musik...
Di situ aku terperangah. Teman-temanku yang saat siang sebelumnya bernyanyi tak bersemangat di persekutuan, di malam itu justru bernyanyi antusias, teriak bahkan melompat girang.
Di sana pertama kalinya belas kasihan untuk kampusku Tuhan taruhkan. Malam itu, aku hanya berdiri dan menduga dalam hati, “Apa yang akan mereka lakukan bila yang di panggung itu adalah Tuhan?”
Beberapa hari setelah itu, aku berdoa untuk kampusku, membela dan meratap.
Hal yang aku rindukan adalah—Tuhan, pakai aku...
Dan hari itu tiba.
Setahun yang lalu, seseorang dari PMK Psikologi memintaku untuk menjadi pengurus di PMK Psikologi, sebagai koordinator acara persekutuan. Aku tahu saat ia mendatangiku, aku tahu bahwa aku harus menerimanya.
Tak terasa, setahun sudah berlalu. Tongkat estafet telah diberikan untuk pengurus selanjutnya.
Kesibukan, pelajaran berharga, hati yang mau berkorban, pembentukan, kasih yang mau mengerti, membuat keputusan, makasih Bapa untuk semuanya.
LPJ
Persekutuan PMK Psikologi selama satu semester sebelumnya diadakan setiap hari Kamis (KuMis:Persekutuan Kamis). Di awal sempat vakum karena baru terbentuknya kepengurusan. Semester selanjutnya dikarenakan jadwal mahasiswa yang bentrok, sempat vakum selama 2 minggu, sehingga persekutuan PMK Psikologi diubah jadwal menjadi hari Senin (PerSen: Persekutuan Senin) pukul 16.00-selesai.
Persekutuan PMK Psikologi selama setahun terakhir telah dilakukan melalui beberapa metode, seperti Firman Tuhan (ibadah seperti biasa), Nonton Bersama (dengan film rohani yang meneguhkan), Praise and Worship, Diskusi Kelompok Kecil, Games (seperti Happy Song), dan Sharing. Selain itu, telah dua kali diadakan persekutuan gabungan bersama PMK lain yaitu bersama PMK Misiologi dan FTIP.
Kekurangan atau hambatan yang terjadi:
- Belum dilakukannya asessment terhadap anggota PMK Psikologi sehingga tema yang dibuat hanya berdasarkan pertimbangan kebutuhan serta menyelaraskan dengan visi PMK menurut bidang acara. Untuk kepengurusan selanjutnya, bisa dilakukan asesssment tema melalui tanya-tanya atau menggunakan lembar evaluasi kepada para anggota PMK di psikologi.
- Dimulainya ibadah persekutuan yang tidak tepat waktu. Hal tersebut karena para anggota PMK yang masih kuliah, cuaca, teknis, dan pernah dikarenakan terlambatnya para pelayan/pengurus. Hal ini harap menjadi pertimbangan bagi kepengurusan selanjutnya.
- Acara weekend yang tidak terlaksana dikarenakan bentrok dengan hari libur dan kurangnya persiapan. Dikarenakan acara weekend atau acara bersama PMK Psikologi ini ternyata penting untuk setiap anggota menjadi semakin dekat, maka sebaiknya di kepengurusan selanjutnya ini menjadi salah satu target kegiatan yang akan dilakukan.
- Jadwal pembicara yang tidak ditentukan selama setahun atau minimal dua bulan sebelum sehingga terkadang mengalami kesulitan dalam menghubungi pembicara
Jobdesc
Menjadi fasilitas mahasiswa PMK, khususnya di Psikologi untuk mengetahui Firman Tuhan dan bertumbuh bersama dalam Kristus.
Semangat ya pengurus baru...
Wednesday, May 25, 2011
Bimbingan Skripsi Ke-3
Siang yang membahagiakan^___^
Hari ini, setelah sekian minggu ga bimbingan skripsi, gue bareng rekan-rekan gue—Serev dan Fitri—akhirnya menemui dosen pembimbing kami.
Ya, bisa dibilang selama minggu-minggu sebelumnya kami mengurungkan niat untuk menghubungi dan bertemu dosen pembimbing dikarenakan bingung mau bawa kemajuan apa pada beliau. Alhasil, kami berkutat dalam pencarian. .
Gue inget banget waktu itu, Serev sempet bilang ama gue,
“Ne, kita ga dicariin/ditanyain dosen pembimbing kita...”—dengan muka sedih berlebihan memang..
Tapi siang ini, khususnya gue dan Serev selesai bimbingan sambil bermuka cerah.
You know why, guys?
Kami bertiga diberi banyak masukan.
Dan paling spesialnya waktu dosen pembimbing kami berkata,
“Jangan lama-lama ya...”
Dan beliau melanjutkan, “Jangan lama-lama yang ngilangnya, kalian harus cepet...”
Huwaaaaaaaaa, terharu !!
Ternyata beliau menantikan kami, hihihi >___<
Belum lagi beliau sempet nanya nama panggilan kami, terus bercanda, dan kami tertawa bersama. .
Gue seneng banget ketika beliau ngomong sama gue dengan akhiran “...nel”
(Entah kenapa gue seneng kalo orang bilang “nel”—merasa hubungan selangkah lebih maju aja dari sebelumnya)
Hahaha, kami termotivasi banget deh ketika mengetahui kasih sayang dosen pembimbing kami siang ini.
Kalo Serev gambarin sih, kami datang dengan kepala tertunduk dan membungkuk; lalu akhirnya bisa menegakkan kepala dengan dada lega dan mata bersinar-sinar saat beliau berbicara, hakhak.
Padahal masukan dosen pembimbing kami justru membuat kami harus kerja keras lagi sama skripsi. Tapi ke-care-an yang beliau tunjukkan benar-benar membuat kami punya semangat untuk kerjakan bagian kami^^,
Pokoknya i love Bu Lenny :*
Hari ini, setelah sekian minggu ga bimbingan skripsi, gue bareng rekan-rekan gue—Serev dan Fitri—akhirnya menemui dosen pembimbing kami.
Ya, bisa dibilang selama minggu-minggu sebelumnya kami mengurungkan niat untuk menghubungi dan bertemu dosen pembimbing dikarenakan bingung mau bawa kemajuan apa pada beliau. Alhasil, kami berkutat dalam pencarian. .
Gue inget banget waktu itu, Serev sempet bilang ama gue,
“Ne, kita ga dicariin/ditanyain dosen pembimbing kita...”—dengan muka sedih berlebihan memang..
Tapi siang ini, khususnya gue dan Serev selesai bimbingan sambil bermuka cerah.
You know why, guys?
Kami bertiga diberi banyak masukan.
Dan paling spesialnya waktu dosen pembimbing kami berkata,
“Jangan lama-lama ya...”
Dan beliau melanjutkan, “Jangan lama-lama yang ngilangnya, kalian harus cepet...”
Huwaaaaaaaaa, terharu !!
Ternyata beliau menantikan kami, hihihi >___<
Belum lagi beliau sempet nanya nama panggilan kami, terus bercanda, dan kami tertawa bersama. .
Gue seneng banget ketika beliau ngomong sama gue dengan akhiran “...nel”
(Entah kenapa gue seneng kalo orang bilang “nel”—merasa hubungan selangkah lebih maju aja dari sebelumnya)
Hahaha, kami termotivasi banget deh ketika mengetahui kasih sayang dosen pembimbing kami siang ini.
Kalo Serev gambarin sih, kami datang dengan kepala tertunduk dan membungkuk; lalu akhirnya bisa menegakkan kepala dengan dada lega dan mata bersinar-sinar saat beliau berbicara, hakhak.
Padahal masukan dosen pembimbing kami justru membuat kami harus kerja keras lagi sama skripsi. Tapi ke-care-an yang beliau tunjukkan benar-benar membuat kami punya semangat untuk kerjakan bagian kami^^,
Pokoknya i love Bu Lenny :*
Sunday, May 15, 2011
PA yuk
Matius 28:19-20
“...Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Gue masih ingat hari itu...
Ketika gue baru selesei retreat, waktu SMA, gue datengin ibu PA gue dan bilang, “Ka, aku mau nge-PA-in...”
Ibu PA gue kaget campur seneng. Di situlah saat-saat pertama kalinya gue menyadari amanat agung-Nya: memuridkan. Belas kasihan, hati yang rindu melayani...
Sebenernya apa sih PA itu?
PA itu sendiri singkatan dari Pemahaman Alkitab. Ini dilakukan dalam kelompok kecil, dengan satu mentor/bapa. Di dalam kelompok/keluarga PA, kita bisa bertumbuh bersama mengenal Kristus. Selain itu kita saling sharing mengenai kehidupan kita, menopang dan membangun. Kedekatan yang terjadi semakin membentuk kasih, kekompakan, bahkan kesehatian seperti keluarga sendiri.
Ibu/bapa PA kita sebaiknya hanya satu. Dan seumur hidup kita, PA tersebut terus terjalin sampai ada hal-hal tertentu yang memang mungkin harus memisahkan.
Seseorang dipanggil, dimuridkan, diajar, dan diutus untuk memuridkan kembali. Begitulah seterusnya seperti yang Yesus lakukan kepada murud-murid-Nya.
Kisah gue tentang PA sendiri panjang...
Pertama kalinya gue PA sama Ka Ida waktu masih Sekolah Minggu alias SMP. Waktu itu saudara PA gue ada Natalia, adik gue sendiri, dan Eva.
Tapi setelah lama ga PA, akhirnya gue di-PA-in Ka Dodo. Setelah sekian tahun, terbentuklah anak-anak PA Ka Dodo yang biangnya ribut, hihihi... Gue bersama saudara-saudara top gue: Bang Gips, Bang Renol, dan Mike. Canda, tawa, jail, keterbukaan, kasih, rame dehhh.
Sampai akhirnya gue harus berpisah kelompok PA dengan pria-pria itu karena aturan PA yang sebaiknya homogen. Gue pun bersama Ka Ibin, di-PA-in Ka Dodo.
Hal demi hal terjadi sehingga gue dipindahkan PA sama Ka Ika. Bersama saudari-saudari PA gue yang kecil-kecil (hihihi) dan polosnya bikin terharu—Anas dan Sesil (beserta kakak-adik mereka^^)—gue pun di-PA-kan sampai sekarang.
Soal anak-anak PA gue tersayang, wuihh, ga akan cukup kalau mau diceritain di sini. Yang pasti gue selalu kangen mereka, selalu pengen meluk mereka, selalu ingin tahu keadaan mereka, selalu berdoa supaya mereka ga pernah jauh dari Tuhan. Meskipuuuunn, sering banget gue yang jadi objek penderitanya mereka. Hihihihi..
Nova yang sekarang udah kuliah di Psikologi UI, Uli dan Bertha yang sering gue harapin bisa ketemu; Ulan dan Maria yang akhir-akhir ini susah banget nentuin waktu pas untuk bisa PA lengkap; Widuri, Rina, Pebby, Fergie, Indah, dan Bella yang sebentar lagi lulus SMP, berpencar ke mana-mana...
I miss you all,
I love you all...
PA yuuuuuuuuuuuuuukkkkkk;)
Blood
Hal yang paling bikin gue ngilu adalah darah.
Pernah, waktu gue cuci muka, jerawat gue pecah dan berdarah. Gue tereak sendiri di kamar mandi.
Gue juga pernah mukul nyamuk yang baru ngisep darah segar, gue langsung bergidik sendiri.
Gue juga pernah nemenin kakak PA gue ke rumah sakit waktu beliau kecelakaan motor. Gue jadi ga suka rumah sakit. Gue emang jaraaaaaaaaaaaang banget ke rumah sakit, karena gue emang ga pernah sakit sampe harus dateng ke sana. Sekali-kalinya, itu juga waktu SD, ga sampe dirawat inap juga. Jadi, selama gue ke rumah sakit, selalu dalam rangka ngejenguk atau ke rumah sakit gigi.
Tapi, waktu gue ke rumah sakit itu, kejadiannya adalah gue menemani orang terluka di tempat banyak orang terluka. Yang gue lakukan di dalam sana hanya menahan tangis, mengumpulkan kekuatan untuk tetap bertahan nemenin kakak PA gue. Sejak itu, gue jadi ga suka rumah sakit, gue ga kuat liat orang sakit menderita. Tapi tentu gue ga bisa menghindarinya juga. Harus kuat, apalagi gue juga ada matakuliah di rumah sakit, harus tahan dehhh...
Ya, gue emang ga suka ngeliat atau bahkan hanya sekedar mendengar hal-hal tentang berdarah-darah... Kadang hal itulah yang dipake keluarga dan temen-temen gue untuk ngejailin gue.
Pagi ini suatu kejadian terjadi. Abang gue kecelakaan motor kayak kakak PA gue. Kalo kakak PA gue ga sampe berdarah (cuma lecet), tapi abang gue sampe berdarah.
Dan dia meminta gue membersihkan lukanya, mengobatinya.
Oh my...
Apa boleh buat, ini adalah demi orang yang gue sayangi.
Meski sambil miris, ngucapin kengerian gue, tapi berhasil juga gue obati kedua tangan dan kedua kakinya. Sedih banget, kejadian ini menimpa dia. Mana HP-nya sampe hilang segala, kemungkinan orang yang nolong abang gue sambil nyolong HP juga. Hmmmm...
Yah, begitulah...
Seharian ini gue membantu abang gue. Ambilin minum, cuciin mukanya, dsb.
I really love him.
*Get well soOn yaa...
Pernah, waktu gue cuci muka, jerawat gue pecah dan berdarah. Gue tereak sendiri di kamar mandi.
Gue juga pernah mukul nyamuk yang baru ngisep darah segar, gue langsung bergidik sendiri.
Gue juga pernah nemenin kakak PA gue ke rumah sakit waktu beliau kecelakaan motor. Gue jadi ga suka rumah sakit. Gue emang jaraaaaaaaaaaaang banget ke rumah sakit, karena gue emang ga pernah sakit sampe harus dateng ke sana. Sekali-kalinya, itu juga waktu SD, ga sampe dirawat inap juga. Jadi, selama gue ke rumah sakit, selalu dalam rangka ngejenguk atau ke rumah sakit gigi.
Tapi, waktu gue ke rumah sakit itu, kejadiannya adalah gue menemani orang terluka di tempat banyak orang terluka. Yang gue lakukan di dalam sana hanya menahan tangis, mengumpulkan kekuatan untuk tetap bertahan nemenin kakak PA gue. Sejak itu, gue jadi ga suka rumah sakit, gue ga kuat liat orang sakit menderita. Tapi tentu gue ga bisa menghindarinya juga. Harus kuat, apalagi gue juga ada matakuliah di rumah sakit, harus tahan dehhh...
Ya, gue emang ga suka ngeliat atau bahkan hanya sekedar mendengar hal-hal tentang berdarah-darah... Kadang hal itulah yang dipake keluarga dan temen-temen gue untuk ngejailin gue.
Pagi ini suatu kejadian terjadi. Abang gue kecelakaan motor kayak kakak PA gue. Kalo kakak PA gue ga sampe berdarah (cuma lecet), tapi abang gue sampe berdarah.
Dan dia meminta gue membersihkan lukanya, mengobatinya.
Oh my...
Apa boleh buat, ini adalah demi orang yang gue sayangi.
Meski sambil miris, ngucapin kengerian gue, tapi berhasil juga gue obati kedua tangan dan kedua kakinya. Sedih banget, kejadian ini menimpa dia. Mana HP-nya sampe hilang segala, kemungkinan orang yang nolong abang gue sambil nyolong HP juga. Hmmmm...
Yah, begitulah...
Seharian ini gue membantu abang gue. Ambilin minum, cuciin mukanya, dsb.
I really love him.
*Get well soOn yaa...
Saturday, May 14, 2011
Kalau Sedang Stres
Kalau sedang stres..
didukung atau ditolong orang lain itu sangat membantu
membaca atau melihat hal lucu juga membantu
teringat hal yang membuat tersenyum pun membantu
atau diberi senyuman hangat oleh orang lain
mendengarkan musik menyejukkan
juga minum yang dingin, terutama kalau stres tersebut membuat gerah
bisa juga dengan cuci muka atau mandi
makan yang banyak, atau tidur...
Semua itu membantu.
Kalau sedang stres..
mendukung, memberi senyuman, atau menolong orang lain juga membantu
efeknya sama
Silakan dicoba.
*Isi aku dengan pengharapan-Mu...
didukung atau ditolong orang lain itu sangat membantu
membaca atau melihat hal lucu juga membantu
teringat hal yang membuat tersenyum pun membantu
atau diberi senyuman hangat oleh orang lain
mendengarkan musik menyejukkan
juga minum yang dingin, terutama kalau stres tersebut membuat gerah
bisa juga dengan cuci muka atau mandi
makan yang banyak, atau tidur...
Semua itu membantu.
Kalau sedang stres..
mendukung, memberi senyuman, atau menolong orang lain juga membantu
efeknya sama
Silakan dicoba.
*Isi aku dengan pengharapan-Mu...
Wednesday, May 11, 2011
Tuesday, May 10, 2011
Chat
Mahasiswa: Yah, gue rasa semester ini ga bisa dapet IP tinggi...
Tuhan: Tidak ada hal baik yang Aku tahan jika engkau hidup dengan benar.(Mazmur84:12)
Mahasiswa: Yah, gue kira target lulus gue ga tercapai, melihat skripsi gue sekarang susah banget...
Tuhan: Jika engkau bersukacita di dalam-Ku, Aku akan memberikan kepadamu keinginan-keinginan hatimu.(Mazmur37:4)
Mahasiswa: Yah, gue rasa gue bakalan susah cari kerjaan...
Tuhan: Engkau bisa melakukan segala sesuatu dalam-Ku.(Filipi 4:13)
* Makasi bang Daviiiiid, buat hadiah bukunya yang membangun
X )
Tuhan: Tidak ada hal baik yang Aku tahan jika engkau hidup dengan benar.(Mazmur84:12)
Mahasiswa: Yah, gue kira target lulus gue ga tercapai, melihat skripsi gue sekarang susah banget...
Tuhan: Jika engkau bersukacita di dalam-Ku, Aku akan memberikan kepadamu keinginan-keinginan hatimu.(Mazmur37:4)
Mahasiswa: Yah, gue rasa gue bakalan susah cari kerjaan...
Tuhan: Engkau bisa melakukan segala sesuatu dalam-Ku.(Filipi 4:13)
* Makasi bang Daviiiiid, buat hadiah bukunya yang membangun
X )
Tuesday, May 3, 2011
It just _ _ _ _ _ _ _
Belakangan ini ada sebuah kata yang terngiang-ngiang di pikiran gue.
Terdiri dari 7 huruf.
Entah kenapa hanya mendengar satu kata itu saja, hati gue langsung campur-aduk. Ketika kata itu melintas di pikiran gue, dalam sekejap bayangan akan masa depan yang ga gue harapkan berkelebat di angan gue.
Akhir-akhir ini, gue cuma memikirkannya. Gue ga berbuat apa-apa, hanya khawatir dan mengeluhkannya. Beratnya perjuangan yang gue perkirakan, ketakutan, ketidakmengertian, kekhawatiran, rasa malas, membuat gue selama beberapa hari belakangan ga berbuat apapun. Kalimat yang tepat mungkin “menyerah sebelum bertanding”. Tertunduk lesu karena gue harus melakukannya sendirian.
But, heiii, mau sampe kapaaaaaaannn ???!!!? *Gue tersadar.
Well, it just SKRIPSI.
Skripsi adalah tantangan buat gue. Gue mesti belajar untuk memprioritaskan hal-hal penting dan berguna untuk gue lakukan terlebih dahulu. Gue mesti belajar berani ambil tindakan, even gue sendirian gue tetap harus berjuang. The last and the most important, gue mesti berserah juga dalam pimpinan Tuhan yang selalu memberikan hikmat.
Yeah, it just SKRIPSI.
Tidak mendengarkan atau memperkatakan hal-hal negatif tentang skripsi gue,
percaya bahwa penyertaan-Nya sempurna,
and do my best for my God!
SKRIPSI = semangat tuk raih S.Psi
Maksa sih, hihi...
Yang penting semangat ahhhhhhhhh
Terdiri dari 7 huruf.
Entah kenapa hanya mendengar satu kata itu saja, hati gue langsung campur-aduk. Ketika kata itu melintas di pikiran gue, dalam sekejap bayangan akan masa depan yang ga gue harapkan berkelebat di angan gue.
Akhir-akhir ini, gue cuma memikirkannya. Gue ga berbuat apa-apa, hanya khawatir dan mengeluhkannya. Beratnya perjuangan yang gue perkirakan, ketakutan, ketidakmengertian, kekhawatiran, rasa malas, membuat gue selama beberapa hari belakangan ga berbuat apapun. Kalimat yang tepat mungkin “menyerah sebelum bertanding”. Tertunduk lesu karena gue harus melakukannya sendirian.
But, heiii, mau sampe kapaaaaaaannn ???!!!? *Gue tersadar.
Well, it just SKRIPSI.
Skripsi adalah tantangan buat gue. Gue mesti belajar untuk memprioritaskan hal-hal penting dan berguna untuk gue lakukan terlebih dahulu. Gue mesti belajar berani ambil tindakan, even gue sendirian gue tetap harus berjuang. The last and the most important, gue mesti berserah juga dalam pimpinan Tuhan yang selalu memberikan hikmat.
Yeah, it just SKRIPSI.
Tidak mendengarkan atau memperkatakan hal-hal negatif tentang skripsi gue,
percaya bahwa penyertaan-Nya sempurna,
and do my best for my God!
SKRIPSI = semangat tuk raih S.Psi
Maksa sih, hihi...
Yang penting semangat ahhhhhhhhh
Sunday, May 1, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)