Wednesday, June 24, 2009

Gara-Gara Novel

Kudengar ia sibuk membolak-balik halaman sebuah buku
Aku senang
Hei, kau belum tidur, Nak?
Aku rindu
Rindu sekali
Sudah berapa malam kau lewatkan begitu saja tanpa menyapa-Ku?

Ku tunggu dia…
Lama sekali
Rasanya tak sabar

Waktu demi waktu berlalu
Menit ganti jam
Malam ganti pagi
Dia masih larut dalam bukunya
Nak…?

Sesekali ia tertawa
Tak jarang ia terkejut dan semakin ingin tahu
Terlihat jelas lewat ekspresi wajahnya

Nak,
Mengapa kau terlihat sangat menikmati buku itu?
Aku bertanya meski Aku mengetahui jawaban pertanyaan itu melebihi dirinya

Aku menggelitik nuraninya untuk sebentar saja mengalihkan fokusnya
Dari bukunya kepada-Ku
Ia tetap bertahan
Aku sedih
Aku cemburu

Sampai ia menyelesaikan buku itu
Ia menutupnya dengan perasaan puas
Hampir ia memutuskan untuk tidur
Ketika akhirnya ia menyadari penantian-Ku

Jam empat pagi…
Ia mengatur posisinya menghadap-Ku
‘Bapa…, maaf,’ katanya
Rasa sesal dan tak berdaya
Aku lebih mengetahui apa yang ada di hatimu saat ini, Nak
Tak ada alasan
Jika kau memintanya, tak ada alasan untuk tak mengampunimu

No comments:

Post a Comment