Friday, December 28, 2012

December 28, 2012

Kamu yang membuatku ingin datang
Tapi kadang kamu juga yang membuatku sangat ingin pergi

Kamu yang membuatku merasa dapat bertahan
Namun kamu juga yang justru membuatku merasa jatuh berdebam

Yahh..
Memang salahku dari awal
Alasanku seharusnya bukan kamu.

Saturday, December 22, 2012

Laptop Hilang!

Baru saja saya menceritakan pengalaman saya dengan atasan saya kemarin, hari ini terjadi sesuatu lagi yang berhubungan dengan atasan saya.
Jadi, hari ini saya masuk kantor. Saya naik ke atas duluan dari rekan kerja saya, mau menyalakan laptop kerja sekaligus ke WC.
Saat ke WC, saya terkejut dengan jejak kaki hitam seperti ada orang yang memanjat dari/ke atas langit-langit. Saya pikir, mungkin ada pencuri semalam. Jadi saya segera cek komputer-komputer kantor dan barang lainnya, kalau-kalau memang baru saja ada yang menjebol kantor kami.
Saya keliling sebentar dan menyimpulkan semuanya masih aman. Karena itu, dengan tenang sayapun berjalan ke arah meja saya melanjutkan rencana awal yang saya mau lakukan yaitu menyalakan laptop kerja.
Saya selalu menyimpan laptop kerja tersebut di laci meja kerja di depan saya. Jadi seperti biasa, saya membuka kunci laci tersebut. Alangkah terkejutnya saya, ketika mengetahui bahwa di laci tersebut sudah tidak ada laptop, charger, bahkan mouse-nya!
Saya langsung ke bawah memanggil teman saya. Singkat cerita, beberapa orang kantor dan pabrik akhirnya mengetahui kejadian tersebut. Saya juga mengirim SMS ke atasan saya tentang kejadian ini.
Sebenar-benarnya, saat itu hati saya begitu tenang, bahkan terlalu tenang menghadapi kejadian semacam ini. Tapi, begitu atasan saya datang, aduuuuh, sudah hampir menangis saya saking merasa bersalahnya!
Tapi beliau datang sambil menyapa saya dengan senyum. Kami melakukan seleksi pelamar hari ini begitu lancarnya, seperti tidak ada apapun yang terjadi. Kami berdiskusi begitu fokusnya tanpa menyerempet sedikitpun ke topik laptop yang hilang.
Pikiran saya saat itu berasumsi macam-macam. Mungkin beliau ingin terlihat professional, kalau pekerjaan sudah selesai baru akan dibahas. Atau mungkin beliau menghibur saya supaya tidak panik dan tetap fokus bekerja. Dan sebagainya.
Sampai akhir diskusi, atasan saya masih tenang. Lalu saya pun meminta waktu untuk berbicara dengan beliau.
“Pak, dapat SMS saya tadi pagi?” tanya saya takut-takut.
“SMS yang mana? Saya ga terima SMS kamu…”
Aaaakk, maka tahulah saya jawaban dari ketenangan atasan saya, karena beliau memang belum tahu apa-apa. Kembali, segala rasa bersalah yang bercampur dengan rasa-rasa lainnya mendatangi saya. Rasanya ingin langsung menangis saja.
“Laptop putih hilang, Pak…” jawab saya sambil menahan tangis.

Singkat cerita, beberapa orang dipanggil saat itu juga perihal hilangnya laptop. Saya terus mengikuti atasan saya ke manapun beliau melangkah. Sampai orang-orang tersebut akhirnya dibubarkan, saya mengikuti atasan saya sampai ke ruangannya.
“Jadi gimana, Pak?”
“Ya udah, mau gimana lagi…”
“Maafin saya ya, Pak……”
“Kamu ga usah minta maaf, bukan kamu yang salah kok. Lebih baik kamu berdoa, supaya Tuhan memberi tahu dan laptop itu bisa ketemu lagi…”

Saya pernah mendengar sebuah pernyataan, “Hadiah terbaik yang bisa kamu berikan kepada seseorang adalah kesempatan.”
Tapi hari ini saya mengalami bahwa, “Hadiah yang juga bisa kamu berikan kepada seseorang adalah kepercayaan kepada orang tersebut.”
Seketika hati saya langsung merasa lega. Atasan saya tidak mengampuni saya bukan karena kesalahan saya tidak termaafkan, tapi karena atasan saya percaya bahwa bukan saya yang salah.
Setiap rasa bersalah itu tergantikan menjadi rasa terima kasih dan pengalaman ini menjadi hadiah berharga. Ya, teladan yang berharga sekali dari atasan saya. Makasih, Pak! : )


“Selamat liburan ya… Jangan nangis lagi, Nel!”



Friday, December 21, 2012

Jebakan Cinta


Pada jaman dahulu kala, ada seorang pemuda yang kurang disukai oleh para saudara kandungnya. Salah satu penyebabnya karena mereka merasa, ayah mereka lebih mengasihi pemuda ini daripada anak-anak lainnya dan mereka merasa iri. Saking irinya, mereka tega melemparkan pemuda tersebut, ke dalam sumur kemudian menjualnya sebagai budak.
Namun apapun yang dilakukan pemuda tersebut selalu berhasil, sehingga ia dipercayakan atas segala milik tuannya. Beberapa waktu kemudian hal yang tidak disangka terjadi, pemuda tersebut difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara.
Namun apapun yang dilakukan pemuda tersebut selalu berhasil. Ia menjadi kesayangan bagi kepala penjara dan dipercayakan juga untuk mengurus semua tahanan penjara.
Singkat cerita promosi berlanjut, sehingga bahkan ia menjadi penguasa di daerah tersebut, kepercayaan raja, karena apapun yang dilakukan pemuda ini selalu berhasil. Ia juga bertemu keluarganya lagi dan hidup bersama kembali.
(kisah lebih lengkap bisa dibaca di Kejadian 37-45)

Dari cerita singkat di atas, sepertinya pemuda tersebut selalu terjebak dalam suatu situasi buruk. Namun ternyata, justru karena situasi buruk tersebut, ia akhirnya bertemu raja dan menjadi kepercayaan.

Hmmm, pernah merasa ‘terjebak’ dalam suatu keadaan yang tidak menyenangkan?
: )
Sejujurnya saya tidak benar-benar ingat. Namun, dari dulu saya merasa apa yang saya jalani adalah ‘jalan yang memang ingin saya jalani’. Saya masuk sekolah yang saya pilih. Saya masuk universitas dan jurusan yang juga saya pilih dan rencanakan. Saya ga pernah merasa ‘salah jalan’ atau ‘kejeblos’ demi alasan-alasan tertentu.
Selama ini, semuanya terencana, dipikirkan masak-masak.

Sampai tibalah hari ini, saya mencurahkan isi hati saya mengenai suatu hal kepada atasan saya.
Saya merasa kurang passion, saya merasa ‘salah tempat’. Saya curahkan pikiran yang akhir-akhir ini muncul.
Atasan saya nyengir, kemudian memberi advice, “Saya yakin, Tuhan punya maksud menjebloskan kamu ke sumur tersebut. Saya pernah mengalaminya beberapa kali (atasan saya pun menceritakan beberapa pengalaman hidupnya). Memang enak kalau melakukan apa yang kita cintai. Tapi, yang penting adalah cintailah apapun yang kamu lakukan. Dari pengalaman-pengalaman saya tersebut, saya jadi ngerti maksud Tuhan bahwa ga pernah ada sesuatu yang kebetulan. Semuanya sudah Tuhan atur untuk kebaikan kita.”
“Mungkin kamu belum ngerti sekarang, tapi perlu sekali untuk kamu memberi hati kamu dalam melakukan apa yang ada di hadapan kamu sekarang. Kita ga tahu, bisa jadi ternyata di masa depan hal itu berguna buat kamu, seperti apa yang saya alami.”
Selama mendengarkan atasan saya, sedikit demi sedikit hati saya meleleh, hahahaha..

Pelajaran baru yang saya dapatkan dari atasan saya : )
Sekali lagi, saya merasa tidak pernah berada dalam kondisi seperti ini. Tapi, berada dalam kondisi ini mengajarkan saya untuk tidak hanya melakukan apa yang saya cintai, tetapi juga mencintai apapun yang saya lakukan. Memberi hati, melakukan dengan segenap hati, sambil terus berserah dan mempercayakan semuanya kepada Tuhan, seperti apa yang dilakukan pemuda dalam cerita di atas. Apapun keadaannya, maka yang kita lakukan akan berhasil : ) Amiiinn..

Maka, saya istilahkan kondisi saya ini: jebakan cinta dari Tuhan, hihihi..
Tuhan pasti punya maksud! #sambil mengedipkan mata pada Tuhan#



*Makasih, Paaak!

Wednesday, December 12, 2012

12/12/12

Nel: Thank u for all the times we've had. Hope the good times keep coming. Haha.. What a precious beautiful night to remember. Love u all! Best wishes only for u ; )

Cnova: A day to remember.. May this togetherness will be continuous.. May God bless our friendship until we get old.. Thank u ntang, nell.. Love u all : )
121212 akan selalu dikenang : )

Ntang: Thank you too dear for this tonight. 121212 will be always remembered. Thanks so much. Can't hardly wait to backpack with you in march ; )