Friday, March 30, 2012

Aku dan Langit

Tuhan: Buka matamu dan lihatlah langit...
Aku   : Waah, indah banget, Bapaa!
Tuhan: Aku tahu kamu suka langit, Nak...
Aku   : (terpesona memandang langit biru dihiasi awan)
Tuhan: Ketahuilah rancangan-Ku untuk hidupmu lebih indah dari langit ini. Karena hidupmu,
            Aku Sendirilah yang membentuk dan menenunnya. Di mata-Ku,
            hidupmu jauh lebih berharga daripada keindahan langit ini.
Aku   : :'}
           (terharuuuuuuuuuuuuuuu dan membayangkan seindah apa hidupku di mata-Nya)

*secuplik percakapan di bis kota, dalam perjalanan menuju kampus siang tadi

Friday, March 23, 2012

Keluh vs Syukur


Ada dua buah ember, yang satu bernama Syukur dan lainnya adalah Keluh.
Mereka berada dalam rumah yang sama, disimpan di pekarangan dan kadang mengobrol kalau sedang bersama.
Si Keluh adalah ember yang posisinya selalu telungkup. Sebaliknya dengan Syukur, posisinya selalu terbuka.
Setiap hujan turun, Syukur selalu bahagia. Ia tertawa bila air hujan sudah memenuhinya bahkan sampai tumpah saking penuhnya. Sedangkan Keluh selalu marah-marah, ia tidak suka hujan, takut dirinya kotor. Maka si Keluh selalu telungkup, tidak mau menampung air hujan.
Sang pemilik rumah selalu memakai air hujan yang ditampung Syukur untuk menyiram tumbuhan bahkan untuk membersihkan mobil.
Suatu hari, ember Keluh marah besar pada pemilik rumah. Ia memaki-maki dan bersungut-sungut.
“Kenapa sih selalu kamu, Kur, ember yang dipakai?! Aku juga kan ember, sama kayak kamu. Pemilik kita sangat tidak adil! Aku sebel, sebel, sebelllll!!!”
“Makanya Luh, coba deh kamu jangan telungkup terus kalau hujan. Coba tampung air hujan, pasti si Boss akan pakai kamu juga...” nasehat ember Syukur.
“Iiiih, ga banget tau! Masa nampung air hujan sih!” ember Keluh berekspresi seolah mau muntah.
“Lah, kita kan ember, Luh, gunanya emang untuk nampung air. Kalau telungkup terus, ya kita bukan ember yang seharusnya... Coba deh Luh, kamu menikmati hujan juga seperti aku, pasti ketagihan, hehehe...”
“Dasar kamu emang ember sok tahu! Emang kamu siapa, sok sok nasehatin aku?! Kita liat aja, ember tuh harusnya telungkup, terlihat elegan, bersih! Pasti aku yang benerrr!!”
Akhirnya si Syukur pun hanya angkat bahu, tidak ingin berdebat sia-sia dengan si Keluh.
Hari-hari pun terus berlalu. Si Syukur selalu dipakai Boss mereka alias sang pemilik rumah. Sedangkan si Keluh terus telungkup dan marah-marah.
Suatu hari, pemilik rumah pun memutuskan ember Syukur dimasukkan ke dalam rumah, untuk menampung air di kamar mandi. Si Keluh tetap di pekarangan, telungkup dan tak pernah terbuka.




Orang yang mengeluh dapat diumpamakan seperti ember yang tertelungkup pada cerita di atas. Ia tidak menyadari berkat Tuhan yang selalu menghujani hidupnya, tapi selalu bersungut-sungut akan kehidupannya dan tidak meresponi berkat Tuhan.
Sebaliknya, orang yang suka bersyukur dapat diumpamakan seperti ember yang terbuka, meresponi dan menikmati hujan berkat Tuhan setiap hari, dipakai Tuhan untuk memberkati banyak orang melalui kesaksian hidupnya.

Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari.
... aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu...
Mazmur 71

Wednesday, March 21, 2012

Melody in My Heart


Sekalipun ku berjalan lewat lembah kelam
namun tangan-Mu selalu menopang hidupku
Saat ku dalam ketakutan, Kau hadir di sisiku
Kau berkata, "Jangan takut!"
Kau b'riku kem'nangan

Kaulah Tuhan yang berjanji, tak sekali pun Kau ingkari
Kesetiaan-Mu sungguh terbukti di sepanjang hidupku
'Tuk s'lamanya ku 'kan setia melayani, mengasihi-Mu
Tiada Tuhan seperti-Mu
Kau Allahku yang setia

Allahku yang Setia-Ronny Daud Simeon


Thursday, March 15, 2012

Jalan-Jalan


Minggu ini sungguh menyenangkan, jalan-jalan dan bener-bener refreshing : )

Berawal dari ajakan bang Renol seminggu yang lalu, main bareng Mike. Saya langsung mengiyakan dengan semangat tingkat tinggi. Maka, Jumat lalu kami bertiga pun makan bareng ke Cimahi atas, diselingi main lempar-lemparan, hehehe.
Beralih ke hari Minggu, saya dan Sweet main ke Lembang, membiarkan angkot membawa kami tanpa tujuan. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di Tahu Lembang, jalan-jalan dan makan. Curhat ceria pun terjadi, Sweet menginap di rumah.
Dan hari ini, saya baru saja pulang main dari Curug Cimahi bersama para alumni SMP 1: Bang Renol, Mike, Pebby, Hagai, Jojow, dan Vir (sayang yang lainnya ga bisa ikut).


 Saya rasa, ini pertama kalinya saya melihat air terjun secara langsung. Waw... keren banget.






Saya namakan hari ini sebagai hari Pelangi (hehehe, mulai deh dengan istilah baru ^^v). Di mana-mana saya lihat pelangi, indah bangeeet, di kaki saya, di tangan saya, di bawah, di mana-mana deh...


Keceriaan di antara kami juga sangat indah. Foto-foto, main air, makan bareng, dan menertawakan banyak adegan dan obrolan lucu. Saya ga tau sudah berapa kali tertawa hari ini.

salah satu kekocakan tingkah pria-pria gila, hehehe

Giliran balik, naik tangga ke atasnya, saya deh yang paling lambat. Ketahuan jarang olahraganya (huhuhu, jadi pengen  lari pagi lagi~)...

bisa dilihat jarak dari atas menuju air terjun, harus melalui banyak anak tangga

Ya, minggu refreshing deh, membuang setiap kepenatan, rasa lelah, dan menikmati waktu yang berjalan.
Tentu, skripsi tidak mungkin saya telantarkan. Semangat kerja kerasss, heheheh

Saturday, March 10, 2012

I Drew It

Kate and nel

Saya ga ingat dalam rangka apa gambar ini saya buat waktu dulu.

Tapi pagi ini saya lagi pengen nge-post gambar ini sekaligus menyatakan sama sahabat saya, Kate:
Aku dukung kamu, Kateku sayang : *




Friday, March 9, 2012

KASIH


Saya mengalami kasih Allah setiap hari sehingga saya memiliki persediaan kasih yang tidak terbatas.
Jangan pernah lupa, bagaimana dan seperti apa kamu telah dikasihi.

#belajar mengasihi selalu#

Thursday, March 8, 2012

Karena Tuhan Mengajarku Untuk Tidak Menyerah

Mungkin kalimat yang bisa menggambarkan keadaan saya beberapa hari belakangan ini adalah: I’M TIRED. Sempat tepar 2 hari di tempat tidur karena ga enak badan, ga napsu makan, ga balas beberapa SMS atau angkat telepon yang datang. Sakit yang saya alami sebenarnya bukan secara jasmaniah sih, tapi lagi patah semangat.
Entahlah, saya bahkan sempat heran sendiri, ga nyangka bahwa musim ini bisa sebegitu beratnya, hahah. Setiap kalimat atau beberapa kondisi yang sampai ke pikiran saya kadang bikin mau nangis, merasa ingin cepat-cepat melalui musim ini, pokoknya melow habis deh. Merenung sedikit aja bisa langsung nangis, ckckck ~jangan ditiru.

Hmm, saya jadi ingat, dulu saya pernah mengalami kondisi yang mirip-mirip seperti ini; saat di mana saya merasa ingin nyerah, kibarkan bendera putih.
Waktu itu, saya memutuskan untuk berhenti kuliah karena beberapa masalah. Saya sudah pengumuman ke teman-teman kampus dan kakak saya. Saya bahkan sudah sampai menanyakan seperti apa prosesnya mengundurkan diri dari perkuliahan.  Hal itu tidak terwujud karena nasehat kakak saya. Meskipun secara hukum saya tidak jadi mengundurkan diri, tapi perasaan menyerah itu masih ada.
Sampai akhirnya beberapa hari kemudian saya mengikuti retreat luar biasa, Serving (Server Training, 2009). Saya masih ingat ketika hari pertama kami menonton The Passion of Christ, bagaimana saya tertohok melihat adegan Tuhan Yesus yang tidak menyerah ketika Ia menderita kesakitan karena disiksa. Kebayang kalau dulu Tuhan Yesus memutuskan untuk menyerah karena merasa kesakitan, tentu kita semua umat manusia ga akan punya pengharapan keselamatan hidup kekal.
Hari terakhir, sessi terakhir, di sanalah Bang Leo Pranto dengan tenang berkata pada kami, para trainee, “Mungkin saat ini kita tidak sedang berbuat dosa. Tapi mungkin saat ini kita sedang merasa ingin menyerah. Ketahuilah 2000 tahun yang lalu, Yesus pun sudah menebus kelemahan kita (rasa putus asa) di atas kayu salib.”
Di situ, menangislah saya dalam doa, sambil mengangkat kedua tangan saya tinggi-tinggi di hadapan-Nya, diiringi lagu Selain Kau Tiada yang Lain (sejak saat itu, lagu ini masuk salah satu list lagu favorit saya, heheh). Saya pun mengikrarkan komitmen saya pada Tuhan: Aku janji Bapa, ga akan pernah nyerah lagi...Doa temen kampus saya supaya saya mendapatkan ‘sesuatu’ di retreat ini benar-benar terkabul.

Dan di sinilah saya sekarang, baru begadang mengerjakan skripsi.
Musim ini belum berganti, pergumulan pun belum tentu tidak akan datang lagi. Tapi saya memutuskan untuk tidak putus asa, terus maju ke depan, berjalan bersama-Nya. Kenapa? Karena Tuhan mengajarkan kepada saya untuk tidak menyerah : )







**dan tentu karena dukungan kalian ; )

Saturday, March 3, 2012

Happy Birthday, February !









Melody In My Heart

Bagaikan emas yang murni, janji-Mu ya Tuhan
Tak'kan ku takut menghadapi semua badai hidup
T'lah kulihat perbuatan-Mu ajaib
Rencana-Mu indah dalam kehidupanku

Bagaikan pedang yang tajam, firman-Mu ya Tuhan
Tak'kan ku lepas selamanya, ku ikat di pinggangku
T'lah kulihat perbuatan-Mu ajaib
Rencana-Mu indah dalam kehidupanku

Engkau mendengar seruan hati yang hancur di hadapan-Mu
Engkau menakar air mataku yang haus akan kasih-Mu di kirbat-Mu

Biar langit goncang dan bumi berlalu
namun setia-Mu s'lamanya

-Engkau Mendengar-Franky Sihombing