Wednesday, December 28, 2011

Natal Ceria Penuh Kasih


Hari-hari yang penuh sukacita : )
Di Natal tahun ini, gue sangat menikmati sukacita bersama keluarga. .
Dimulai dari Natal SMAN 4 Bandung tanggal 19 Desember kemarin, anak PA gue alias Ulan menjadi WL dan Bella pemeran utama drama. Wajib didatangi, hehe. Natalan bersama sahabat-sahabat gue di SMA yang mengawali persahabatan kami.
Lalu beranjak ke tanggal 22, yaitu Natal SMPN 1 Bandung. Bertemu adik-adik pelayanan gue yang sudah alumni, ngangenin banget: Rian, Okta, Andre, Ochie, Friska, Bella, Rina, Hagai, Jojo, Vir, Rully, dsb.

Dadakan ngambil gitar dibonceng Rully, dadakan pilih lagu “Di Bawah Kepak Sayap-Mu” untuk dinyanyiin sebagai persembahan alumni+ persekutuan, sampai dadakan diminta jadi pembawa lilin pas candle light, semuanya sungguh luar biasa, di luar dugaan. Natal hari itu kami akhiri dengan seangkot bareng, membuat kegaduhan, hihi.

Berlanjut ke perjalanan gue bersama saudara gue dalam menyiapkan pohon Natal, kue Natal, dan masakan Natal. Malam Natal, Abang gue pulang dari Bogor turut bergabung dalam liburan penuh warna : ) Tertawa semalaman, sekeluarga bersama Uda gue.
Lalu hari Minggu, alias 25 Desember, ibadah penuh kasih, bersalam-salaman dengan saudara/i seiman, pulang gratis bareng rombongan Daniel.


 Dan tanggal 26, hari yang gue tunggu-tunggu, kakak gue dan keluarganya datang ke Bandung!!! : ) : ) : )

Bertemu keponakan gue yang lucu, Yoel : ) Rumah semakin ramai penuh tawa, ditambah saudara-saudara juga yang datang berkunjung. Main bareng Yoel, makan bersama, membicarakan topik-topik terhangat kehidupan kami, ziarah ke makam Bapak-Mama, jalan-jalan, curhat-curhatan sampai subuh, diakhiri perpisahan tadi pagi :’)

Tidak ketinggalan PD Pelajar kemarin, mulai dari ice breaker, sharing, sampai tukar kado yang kocak abis akibat kegilaan Bang Hotbin, Novi, Ka Ira dan lainnya.


Natal bersama keluarga tercinta, keluarga Allah, sungguh adalah Natal ceria penuh kasih : )


 Makasih banget, Bapaa.. :’)

Sunday, December 25, 2011

Saturday, December 24, 2011

Happy Birthday, Nataluuuuttt !


Talyut sayang, met ulang tahun yakk, makin rajin di rumah, sukses kuliahmu, segala pekerjaan yang kau lakukan berhasil. Aminnn

Untuk adik sekaligus rekan sekasurku yang kusayang, mmmuaaaaahhh :*

Thursday, December 22, 2011

Happy Day, Ma. .

Takkan Hilang

Aku ingat saat masih kecil, tengah malam aku terbangun karena suaranya. Sambil berpura-pura tidur, aku mendengarkan dengan seksama apa yang sedang terjadi.

Dia, di tempat tidur itu, menangis sambil berdoa untuk kami...



Aku ingat waktu ia pernah menangis dikarenakan seseorang dan kami memeluknya dengan erat. Hari itu, aku yang suka membantah perkataannya langsung berubah baik di hadapannya hanya karena tidak ingin melihat air mata itu tertumpah.



Aku juga ingat betul saat itu, aku masih duduk di kelas 1 SMP, merengek-rengek padanya ingin ikut Camping PMR padahal waktu itu ia sedang sakit. Tapi aku menangis dan akhirnya ia mengabulkan permintaanku. Pada akhirnya aku justru sangat menyesal mengikuti camping itu karena tidak semenyenangkan yang kupikirkan.



Ia adalah wanita paling tangguh yang pernah kukenal: Mama.

Menjadi wanita single parent menurutku sangat tidak mudah, terutama dengan 5 orang anak yang memiliki kebutuhannya masing-masing. Ia bekerja tanpa memikirkan dirinya. Bangun sangat pagi, memasak sarapan, menyiapkan anak-anaknya sekolah dan sarapan, memasak, mencuci, membereskan rumah, bekerja, dan tidur larut malam.

Aku tidak pernah merasakan ketangguhan Mama sampai ketika aku harus kehilangannya.



Aku ingat terakhir aku bertemu Mama di rumah sakit, aku terkejut karena badan Mama menjadi sangat kurus. Bahkan waktu itu aku belum sempat pamitan dengannya karena kelalaianku. Namun aku berpikir bahwa aku akan bertemu dengannya lagi.



Tapi tidak.

Beberapa minggu kemudian saat aku libur semester, aku membantu bibiku memasak di rumah. Moment itu bahkan masih terekam jelas di otakku, aku yang sedang menghaluskan sayur, tiba-tiba entah kenapa aku menggumamkan sebuah lagu yang dinyanyikan Nikita...

Di doa ibuku, namaku disebut.... Di doa ibu kudengar, ada namaku disebut.
Beberapa detik kemudian telepon rumah terdengar. Kakekku yang mengangkat. Abangku menelepon dari rumah sakit, berkata bahwa Mama pingsan semalam. Seisi keluargaku panik dan memutuskan untuk langsung menjenguk ke rumah sakit. Hanya aku yang tidak mau ke rumah sakit. Aku bilang pada mereka untuk tetap di rumah membantu Bibi memasak. Beberapa menit kemudian telepon kembali berdering. Kakekku kembali mengangkatnya. Terakhir yang aku ingat adalah aku penasaran ke ruang keluarga karena mendengar nenekku ribut. Di situlah aku tahu, Mama dipanggil Tuhan. Hal pertama yang kulakukan adalah meremas tanganku sendiri sambil berteriak dalam hatiku supaya aku bangun dari mimpi buruk itu. Sampai akhirnya aku sadar bahwa itu bukan mimpi.



Semua datang. Dari setiap penjuru Indonesia, mereka semua datang. Sahabat-sahabat dan keluarga Mama, bahkan dari keluarga ayahku. Mereka menangis dan merasa kehilangan. Aku bisa merasakan itu karena masing-masing dari mereka mengatakan kelebihan Mama sambil menangis. Di situ aku baru mengetahui bahwa banyak sekali orang-orang yang merasa terinspirasi melalui hidup Mama. Kadang aku berpikir, bagaimana caranya ia bisa membagi waktu sehingga terlihat ‘hebat’ di mata setiap orang yang mengenalnya?



Banyaknya air mata yang jatuh hari itu, setiap pelukan satu sama lain, jeritan histeris, kerumunan orang-orang, aku tidak lupa. Waktu itu, aku teringat sebuah lagu yang pernah Mama ajarkan padaku....

Tuhanlah yang menghiburku, tanganku dipegang teguh. Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh...


Mama meninggal karena sakit paru-paru basah. Itu sangat mungkin terjadi karena Mama sering mencuci baju atau mencuci piring subuh atau malam hari. Bahkan aku ingat ketika Mama pulang kerja dalam keadaan basah kuyup kehujanan karena lupa membawa payung. Saat itu Mama berkata, ia terpeleset di tengah jalan karena licin. Badannya hari itu sakit, tapi besok paginya ia tetap menyiapkan sarapan bagi kami.



Dulu, kadang aku bermimpi bertemu Mama, mencium, memeluknya bahkan menangis di hadapannya. Aku kini mendapat pelajaran penting untuk menunjukkan rasa cinta terhadap orang-orang yang kukasihi sebelum terlambat. Sebelum kehilangan dirinya.



Terkadang sampai saat ini masih ada kenalan Mama yang menangis teringat beliau bila bertemu denganku.

Aku pernah mendengar di TV sebuah kalimat yang mengatakan bahwa di dalam hati perempuan, akan ada seseorang yang tidak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya. Aku sudah punya seseorang itu: Mama.

Wajahnya saat tertawa, lelah, atau marah, air matanya, lekuk tubuhnya saat menari-nari, ketika ia memilih untuk mengalah pada seseorang, teriakannya saat memanggilku, tangannya saat membelai rambutku, suara merdunya yang teralun di seisi rumah, masakannya, fisiknya ketika sakit sampai kematiannya—semuanya tidak akan pernah hilang.
Si Cantik : )


Nelly Susan, 2010





Di-reblog dari tulisanku di L.O.S.T (http://leungit.blogspot.com/)

Happy mother’s day to every mother in this world: )

Sunday, December 18, 2011

Nemu

Beberapa hari yang lalu gue nemuin selembar kertas terselip yang isinya tentang
artikel MaDam FaPsi tahun 2008 gitu, hehehe...
Iseng ahhhh^^v

Thursday, December 15, 2011

Extravagant Love

Beberapa kisah cinta yang kita tahu mungkin berlebihan.
“Romeo and Juliet”, kisah cinta yang fenomenal, menceritakan seseorang yang rela mati demi sang kekasih karena ga bisa hidup tanpanya.
“Ada Apa Dengan Cinta”, film remaja tentang cewek yang ngejar cowok sampai ke bandara saking ga rela kehilangan pujaannya.
Bahkan sampai cerita dongeng anak kecil sekalipun, pria yang karena love at first sight-nya rela mencari wanitanya itu ke seluruh penjuru negeri dengan bermodalkan hanya sebuah sepatu kaca yang tertinggal, kisah “Cinderella”.

Mungkin kisah cinta di dunia nyata ga selalu semanis atau semengharukan di atas. Ada orang yang bisa tetap hidup ketika pasangannya meninggal dunia, ada yang merelakan kepergian pujaannya dan cuma bisa memendam perasaannya doang, juga ada yang cuma bisa mengenang love at first sight-nya dalam angan. Ga semua orang menunjukkan rasa cintanya dengan lebay atau berlebihan. Ga perlu pakai acara kembang api, ga perlu teriak “I love you”, ga perlu pakai acara berlutut di depan umum hanya untuk sekedar menyatakan rasa cinta. Ga perlu berlebihan.


Sampai pagi ini, gue membaca sebuah kisah nyata. Kisah seorang wanita yang menyatakan bentuk cintanya—yang bagi orang-orang pada jaman itu (ribuan tahun lalu) terlalu berlebihan dan ga banget.

Seorang perempuan yang ga layak mencintai, karena statusnya yang sudah diketahui hampir seluruh isi kota itu. Ia terkenal sebagai seorang berdosa. Gue ga tahu, apa yang bisa menyebabkan dia punya jabatan itu: “perempuan berdosa”. Apa dia seorang pelacur, pencuri, atau apa, entahlah..

Ketika perempuan itu mendengar bahwa Pujaannya lagi mampir ke sebuah rumah, ia langsung pergi ke sana membawa sebuah buli-buli pualam yang isinya minyak wangi. Begitu datang ke sana, perempuan itu langsung membasahi kaki Pujaannya dengan air mata, menyekanya dengan rambutnya, mencium kaki tersebut lalu meminyakinya dengan minyak wangi. Jaman dulu seorang wanita yang menghormati, menyerahkan hidupnya pada seorang pria, akan melakukan hal tersebut, tapi ga pakai air mata seperti yang wanita itu lakukan. Lagipula bukan dia saja yang nge-fans sama Pujaannya itu, banyak orang juga yang memuja, tapi ga melakukan seperti itu, ga di depan umum, di rumah orang lain, dengan status perempuan berdosa. Lebay, ga tahu diri, memalukan, ga normal.

Tapi Yesus—Pujaannya itu—justru berkata sebaliknya pada sang pemilik rumah, “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.” (kisah lebih lengkap, baca Lukas7:36-50)


Entah caranya disukai atau tidak, memang seseorang akan tahu bahwa ia dicintai ketika ada yang menunjukkan cintanya lewat perbuatan. Terpana gue pada kalimat Yesus tentang perempuan itu: “...ia telah banyak berbuat kasih.” Cinta memang harus ditunjukkan melalui perbuatan, bukan sekedar merasakan atau mengucapkannya saja. Bisa bertindak dengan cara yang orang lain lakukan pada umumnya, atau bisa diungkapkan dengan berlebihan seperti keempat kisah di atas. Mungkin yang semakin besar cintanya akan kelihatan semakin banyak bertindak.

 Seperti Dia yang tidak hanya rela menderita, tapi mati buat kita untuk menyatakan cinta-Nya, bahkan bangkit untuk menyertai kita, setia meskipun di saat kita tidak setia. Mati, mengejar dan mencari kita sampai dapat, bahkan hal-hal luar biasa lainnya sudah Ia lakukan untuk kita, bertindak melebihi kisah cinta yang paling fenomenal sekalipun. Seperti Tuhan kita yang sudah menunjukkan cinta-Nya secara berlebihan, di atas rata-rata, maka kenapa kita harus biasa-biasa aja menunjukkan rasa cinta kita kepada-Nya : )





Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini...

Wednesday, December 7, 2011

Jangan Lama-Lama

Dimulai dari Jumat lalu, ketika gue a-khir-nya menyerahkan draft revisi skripsi ke dosen pembimbing gue.
“Nel, kok lamaaaa?...”


Sampai akhirnya gue bimbingan siang tadi..
Sekali lagi dosen pembimbing gue bilang, “Jangan lama-lama ya ngilangnya. Minggu depan kamu sudah temui saya. Meskipun yang kamu temukan baru sedikit, datang aja...”
Akhirnya gue pun curcol (curhat colongan .red) mengenai penyebab mentoknya gue kemarin-kemarin (dalam suasana mati lampu karena hujan deras).
Haaah...selalu; mengakhiri bimbingan dengan semangat baru + penuh haru :')



*Makasi, Ibu sayang... aku akan kembali secepatnya : )

Monday, December 5, 2011

Happy Birthday, Cnova !


3 Desember 2011 di Bandung
Hanya kami yang tahu..
Pertemuan itu, keputusan pilihan, bakso di sana, jumlah uang yang dikeluarkan. .
Perjalanan sampai ke rumah sang sahabat, make a wish, kue dan kado. .
Keputusan untuk dating bersama, makanan dan minuman. .
Doa, tidur, sarapan bersama. .
Curahan hati, tawa itu, kasih, dan sayang yang tercurah,
satu moment manis lagi yang terukir. .








Happy birthday, our beloved friend, Cnova. . (17/11/2011)



Sunday, November 27, 2011

Melody in My Heart

You hold my every moment
You calm my raging seas
You walk with me through fire
And heal all my disease

I trust in You
I trust in You

I believe You're my Healer
I believe You are all I need
I believe You're my Portion
I believe You're more than enough for me
Jesus, You're all I need

My Healer, You're my Healer

Nothing is impossible for You
Nothing is impossible
Nothing is impossible for You
You hold my world in Your hands

-Healer, Planetshakers-

Happy Birthday, November !




Tuesday, November 22, 2011

November 22, 2011

"Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh;
Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal,
yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang,
kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
"

Mazmur 32:8-9

Friday, November 18, 2011

November 18, 2011

Waktu tidak pernah berjalan lebih lambat atau lebih cepat dari yang seharusnya,
mungkin kita yang kurang memanfaatkannya dengan maksimal.
Tidak ada waktu yang lebih banyak atau lebih sedikit. .
sama seperti yang lainnya, aku diberi 24 jam dalam sehari.

Sunday, November 13, 2011

November 13, 2011

 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.

Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,

dan apa yang Kuberikan

tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
 
Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

















What a relief. .

Friday, November 4, 2011

Lagi Melow

Beberapa hari yang lalu kakak gue menelepon. Beliau dan suaminya heran mendengar nada bicara gue yang ga biasanya. Bagi mereka, gue pasti semangat (alias cerewet) kalau lagi ngobrol di telepon. Tapi hari itu tidak.
Gue hanya menjawab seadanya, banyak diam, dan lemas.
Begitu mereka tanya, "Ada yang mau kamu ceritain?" Gue tiba-tiba pengen nangis.
Tapi gue hanya menjawab, "Engga..."

Barusan, kakak gue menelepon lagi. Dia mengatakan hal yang sama seperti beberapa hari yang lalu, "Ada yang mau kamu ceritain ga? Kok kamu kedengaran lesu gitu..,"
Kembali gue jadi pengen nangis, dan jawaban yang sama terucap juga, "Engga..."
"Skripsi kamu gimana? Ada kemajuan ga?"

...

Kalau orang lain tanyain tentang skripsi gue, entah kenapa gue biasa-biasa aja jawabnya. Tapi giliran kakak gue yang nanya, bawaannya malah pengen nangis, tapi ga tau juga mau nyeritain apa.

Haduh, kangeeeeeeeeeennnnn, pengen ketemu kakak:'(

Thursday, November 3, 2011

Jenuh


Hadoh, hadoh...
Ini tulisan gue jaman dulu, gue langsung pengen reblog karena pas gue baca barusan, semuanya jleeeeeeeeeeeeebbbbb.

-----------------------------Jenuh-----------------------------------


Kapan engkau dikatakan sedang jenuh?

Ketika kau berpikir untuk tidur lagi begitu membuka mata di pagi hari

Bila sepanjang hari matamu tidak memancarkan sinar, melainkan seperti orang mengantuk

Saat engkau malas dalam melakukan segala sesuatu, kecuali terpaksa

Di mana waktumu berlalu tanpa hasil apa-apa

Kala engkau ingin cepat-cepat tidur di malam hari, tanpa pengharapan untuk esok hari


Kapan engkau dikatakan sedang jenuh?

Ketika untuk melangkah saja rasanya melelahkan

Bila kau rasa ingin hentikan waktu

Saat kau kehilangan tujuan dalam melakukan segala sesuatu

Di mana engkau tidak memedulikan waktu yang sedang berlalu

Kala engkau merasa tak ingin mundur, tapi tak mampu jua untuk maju


Kapan engkau dikatakan sedang jenuh?

Ketika engkau merasa baterai-mu habis

Bila kau enggan untuk berpikir dan sulit untuk merasa

Saat kau tidak peduli akan apa yang terjadi di dalam dan di luar hidupmu

Di mana dirimu sendiri tidak tahu apa yang diinginkannya

Kala kau merasa tidak ada energi, asamu terhisap habis, gairahmu pudar, semangatmu padam, antusias itu surut.


Apakah engkau dikatakan sedang jenuh?

Be careful!

Reblog March 02,2010

Tuesday, November 1, 2011

Melody in My Heart

Kudatang Tuhan ubahkanlah hatiku
Rasakan anug'rah mengalir dariMu
Kutahu Tuhan kelemahan hatiku
Akan terhapus oleh kuasa kasihMu

KasihMu melingkupi diriku
Bawaku dipelukanMu
Ku 'kan terbang bagai rajawali
Ku melayang tinggi
Roh Mu mengangkatku
Oleh kuasa kasihMu
 
Kuasa KasihMu - Franky Sihombing

Tuesday, October 18, 2011

By William Shakespear


You say that you love rain,
but you open your umbrella when it rains.
You say that you love the sun,
but you find a shadow spot when the sun shines.
You say that you love the wind,
but you close your windows when wind blows.
This is why I am afraid, you say that you love me too.

Saturday, October 15, 2011

INERA





Hmm..mungkin gue jarang menceritakan tentang INERA di sini.
Hari ini gue ingin menceritakannya^^
INERA: INtan (Ntang), NElly (gue), vERA (Ve).
Itulah INERA, gue lupa kapan nama itu kami bentuk, tapi seinget gue itu nama yang gue usulkan.


Pagi ini Ve SMS gue, ngajak ketemuan bertiga di Ciwalk. Gue mengiyakan. Personil INERA pun berkumpul di depan Ciwalk sore tadi jam 4 kurang.
Pas berpisah barusan, gue jadi ngelamunin INERA deh...
Yeah, gue ga ingat persahabatan ini dimulai sejak kapan, tapi selama di kampus, kami hampir selalu bertiga, ke manapun. Dulu.
Yah, itu dulu...
Gue ingat keberanian kami ngamen di Cibadak bertiga (gue yang ngegitar), menjadi cewe-cewe tangguh, malam-malam kami ngamen di tempat makan yang berjajar di sepanjang jalan. Sebelumnya kami jualan kue di perumahan. Belum lagi di kampus kami pun jualan kue. Kami mengumpulkan uang seperti itu karena berencana untuk main bertiga ke Dufan. Hahaha... perjuangan itu akhirnya berhenti entah kenapa. Akhirnya kami pakai uang itu untuk belanja baju.
Yeah, kami memang berencana untuk jalan-jalan bareng ke Dufan, Bali, dan sebagainya, tapi belum ada yang kesampean, hehe..

pura-pura judi (main kartu @ kampus)

Tadi Ntang sempat bilang, “Eh, aku tetep berencana mau bikin PAUD loh..” Gue cuma senyum, Ve juga. “Siapa tahu kalian masih berminat, katanya mau bikin PAUD INERA..” Hahaha, itu cita-cita semasa kami satu kelompok karena kami membahas tentang PAUD dan wawancara ke sana.
Selain itu, kami juga pernah rencana untuk nyanyi bersama, latihan lagu selama beberapa jam di kosan Ve lagu “Bagai Rajawali” karena kami ingin menampilkannya di kelas pada suatu mata kuliah. Lagi-lagi tidak tercapai karena keberaniannya entah kenapa tiba-tiba menguap, hehe.. (padahal bagus loh)

Kami pernah bergaya sealay ini, haha

Ada lagi hal kocak bersama mereka, masa-masa tak terlupakan di ITB, kami datang terlambat kuliah. Lucunya, kami jadi menciptakan sebuah lagu selama perjalanan menuju kelas dan lagu itu selalu kami nyanyikan setiap kami kuliah ke ITB sambil tertawa sok bergaya artis berpengalaman.

@ ITB

Ada juga kisah kami yang unik, ketika kami meng-upload foto kami bertiga di sebuah web agar foto kami menyebar di bungkus salah satu merk permen yang cukup terkenal. Sampai sekarang bahkan kami belum tahu apakah foto kami benar-benar sudah tercetak di bungkus permen itu.

Ketika jadi tester mata kuliah Psikodiagnostika
Dulu gue selalu bersama mereka. Gue selalu pulang bareng dengan Ntang atau bahkan bertemu dia di bis menuju kampus, sama-sama mencemaskan keterlambatan. Gue sering ke kosan Ve, makan siang bareng dia di Warung Padang favorit kami. Dulu kami selalu duduk bersebelahan kalau kuliah, satu kelompok, bahkan pernah satu buku materi kuliah untuk bersama.

@ ITB coba laptop baru Ntang

Sekarang...
Tiap gue ke kampus, ga ada lagi SMS gaswat khas gue ke mereka kalau telat kuliah atau Ntang saat pulang di bis. Kuliah...ga bareng mereka lagi. Makan siang, bukan ke Warung Padang lagi sama Ve. Pulang langsung ke rumah, bukan kosan Ve (bahkan gue belum mengunjungi kosan barunya), ga ke Jatos lagi cuci mata sama Ve. Semester ini gue lalui tanpa mereka. Bahkan gue mendengar kabar mereka pun pertama kali dari orang lain..padahal dulu Ntang selalu cerita di bis dan Ve selalu cerita di kosannya.
Makanya, pertemuan barusan itu langka, bisa dikata ini pertemuan setelah pertemuan terakhir yang entah kapan saking sudah lamanya kami bertiga tidak bertemu.

Photobox @ Ciwalk, Ultah Ntang

Tadi Ve bilang gue makin kurus (gue merasakannya juga). Ntang yang katanya makin kurus ternyata kelihatan sama saja bagi kami. Ve tambah berat badan beberapa kilo. Yah..., Ntang dengan usaha bertahan di pekerjaannya, Ve dengan usaha meninggalkan duka lampaunya...gue bener-bener ga tahu semua itu, ga update, jauh. Tapi waktu kami bertemu tadi, tawa itu tidak berubah, perpisahan itu seolah kami akan bertemu lagi besok dan besoknya dan besoknya lagi seperti semester-semester yang kami lalui sebelumnya.

Kompak pakai dress, Natal FaPsi

Hari ini gue mendoakan mereka supaya mereka selalu baik-baik saja meski gue ga ada di samping mereka, meski mereka ga di samping gue lagi kalau kuliah... Kami dengan pergumulannya tersendiri dan skripsi.


Miss you, Ntang & Ve...*hiks

Friday, October 7, 2011

Skripsi di Pikiranku


Baru saja Derry, temen KKN gue SMS:
Nel pupu udh mw lulus kita kpn neh?

Hmm, belakangan, khususnya hari ini pikiran gue dipenuhi skripsi.
Tadi, dua temen kampus gue baru aja lulus alias selesai sidang. Mereka seangkatan gue dan satu fakultas juga sama gue. Mereka akhirnya lulus, mengejar wisuda bulan November. Sedangkan gue masih belum seminar UP.
Tadi juga gue ketemu Serev, rekan satu bimbingan gue. Gue tanya, kapan terakhir kali bimbingan karena kami sudah lama tidak bertemu. Dia jawab tiga minggu yang lalu(~sama dooong). Gue pun paksa dia (tepatnya lebih ke diri sendiri) untuk menyelesaikan revisinya dan mengantarnya besok ke rumah sang dosen pembimbing. Kami harus usahain bimbingan setiap minggu (kalau bisa sih dua kali seminggu). Gue tekankan ke dia bahwa kami harus seminar bulan ini kalau mau wisuda bulan Februari. Seminar bulan ini. Haaah...
Pas mau pulang, salah satu temen gue, Chika (dia ini baru ngambil skripsi dan satu bimbingan sama gue) teriakin gue, “Nel, cepetan seminaaaaaaaaaaarrr! Biar aku termotivasi!” *Wadeuh!
Terus, dari kampus, sambil jalan menuju shelter bis damri, skripsi itu terus bergema di pikiran gue. Sampai akhirnya gue dikejutkan suara, “Kuliah yang bener dong!”
Ahh, si Novi, mahasiswa baru Unpad dengan setelan kemeja, rok hitam panjang, dan sepatu hitam bertali hijaunya. “Kapan lulus?”
“Diaaaam!” kata gue jengah. Kami tertawa. Hah, satu lagi yang membuat gue semakin mikirin skripsi. Enak banget dia nanyain hal itu, gue yang makin pusing kan jadinya.
Di bis menuju rumah, gue bertanya-tanya sama Bapa. Gue bertanya sama diri gue sendiri.
Apakah gue berhak untuk berharap, di saat-saat sepertinya sedikit banget kemungkinannya. Tapi gue diingatkan oleh apa yang udah Bapa lakukan selama ini sama hidup gue. Pengharapan gue tidak dipengaruhi oleh siapa gue, bukan karena situasinya bagus juga maka gue bisa berharap. Pengharapan gue berdasarkan siapa Dia dan apa yang mau Dia lakukan pada hidup gue. Soalnya, semakin merenung, gue semakin sadar bahwa ga ada hal lain yang bisa gue lakukan kecuali melakukan bagian gue: ngerjain skripsi dengan segenap hati. Sisanya hanya bagian Tuhan.
Gue pun pasang lagu S’bab Aku Milik-Mu (Sari Simorangkir) di MP4 gue, mengiringi perjalanan gue di bis menuju rumah, membuai gue dalam mimpi...
Tuhan, Engkau mendengar seruan hatiku
dan keluhku tak tersembunyi bagi-Mu
Dalam kesesakanku ku mau berdiam dan berharap pada-Mu
Yesus, Kau sumber kekuatanku
Anug’rahkan kuasa-Mu mengubah hatiku
Tuk selalu berserah sepenuhnya hanya kepada-Mu
S’bab aku ini milik-Mu, aku di dalam hati-Mu
Kasih setia-Mu yang menghidupkan aku
S’bab aku ini milik-Mu, tak kupertahankan hidupku
Biar kehendak-Mu, kerjakanlah dalamku

Besok, tunggulah Bu Lenny, draft skripsiku akan sampai di rumah Ibu...
^^Oh iya, ngomong-ngomong soal temen gue yang SMS tadi, gue pun ngajak dia wisuda bulan Februari, hehehehehehehe....................