Sore tadi, sepulang dari kantor dalam perjalanan saya menuju rumah, saya melewati rumah saudara saya dan menyapanya sambil lalu. Kemudian saya merenungkan usaha saudara saya yang kini sedang berkembang dengan sangat baik.
Dulu, beliau sempat curhat sama saya, bahwa ia sudah mencoba berbagai usaha namun terasa tidak ada jalan terang. Mereka hampir putus asa dan kehilangan akal.
Namun ajaib―di sini saya memuji karya Tuhan, usahanya kini meningkat dan saya perhatikan semakin baik : )
Masih dalam perjalanan, saya berpapasan dengan seorang ibu yang saya kenal. Kami saling menyapa dan ngobrol-ngobrol sedikit.
Saya : “…oh anaknya dua…”
Ibu : “Iya, takut banyak-banyak anak, entar ga ada buat biayainnya.”
Saya : “Pasti ada (tersenyum).”
Pasti ada. Itu jawab saya.
Dari apa yang saya alami, rasakan, kenal dan lihat juga dari pengalaman saudara saya tadi, semua membuktikan bahwa Tuhan mengangkat kita di saat kita membutuhkannya dan tidak pernah terlambat.
Hmm, mungkin rasanya seperti jatuh dari ketinggian, syuuuuuuuung~ (pasrah…)
Hap! Tepat jatuh dalam genggaman tangan-Nya, tanpa cacat sedikit pun, lalu Tuhan tempatkan kita di gunung batu yang lebih tinggi dan membuat kaki kita lebih mantap berpijak.
Sesampainya saya di rumah, saya teringat kejadian pagi tadi, ketika salah seorang staf baru menelepon saya meminta ijin tidak masuk kerja hari ini karena ayahnya meninggal saat subuh.
Haru mendengar cerita tentangnya. Ia lulusan SMA dan secara ekonomi kurang mampu sehingga ingin langsung bekerja untuk menggantikan kakak perempuannya (yang sudah menikah) menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya yang sudah lama sakit-sakitan dan tidak bekerja merasa sangat bahagia ketika mengetahui ia sudah bekerja. Ya, ayahnya sudah dapat pergi dengan tenang.
“Ga tahu gimana caranya, Tuhan begitu pas yah,” komentar teman saya.
Ya, saya setuju.
Entah namanya penantian panjang ataupun kejadian yang tiba-tiba, tapi sekali lagi, dalam semuanya itu Tuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat, sehingga entah suka maupun duka, setiap musim yang kita lalui bersama-Nya itu pasti indah.
Ya, karena dalam rencana-Nya bagi hidup kita bukan sekedar pada waktunya, tapi indah pada waktunya.
Manis segala perbuatan-Mu, ya Allah : )
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Pengkotbah 3:11