Wednesday, December 28, 2011

Natal Ceria Penuh Kasih


Hari-hari yang penuh sukacita : )
Di Natal tahun ini, gue sangat menikmati sukacita bersama keluarga. .
Dimulai dari Natal SMAN 4 Bandung tanggal 19 Desember kemarin, anak PA gue alias Ulan menjadi WL dan Bella pemeran utama drama. Wajib didatangi, hehe. Natalan bersama sahabat-sahabat gue di SMA yang mengawali persahabatan kami.
Lalu beranjak ke tanggal 22, yaitu Natal SMPN 1 Bandung. Bertemu adik-adik pelayanan gue yang sudah alumni, ngangenin banget: Rian, Okta, Andre, Ochie, Friska, Bella, Rina, Hagai, Jojo, Vir, Rully, dsb.

Dadakan ngambil gitar dibonceng Rully, dadakan pilih lagu “Di Bawah Kepak Sayap-Mu” untuk dinyanyiin sebagai persembahan alumni+ persekutuan, sampai dadakan diminta jadi pembawa lilin pas candle light, semuanya sungguh luar biasa, di luar dugaan. Natal hari itu kami akhiri dengan seangkot bareng, membuat kegaduhan, hihi.

Berlanjut ke perjalanan gue bersama saudara gue dalam menyiapkan pohon Natal, kue Natal, dan masakan Natal. Malam Natal, Abang gue pulang dari Bogor turut bergabung dalam liburan penuh warna : ) Tertawa semalaman, sekeluarga bersama Uda gue.
Lalu hari Minggu, alias 25 Desember, ibadah penuh kasih, bersalam-salaman dengan saudara/i seiman, pulang gratis bareng rombongan Daniel.


 Dan tanggal 26, hari yang gue tunggu-tunggu, kakak gue dan keluarganya datang ke Bandung!!! : ) : ) : )

Bertemu keponakan gue yang lucu, Yoel : ) Rumah semakin ramai penuh tawa, ditambah saudara-saudara juga yang datang berkunjung. Main bareng Yoel, makan bersama, membicarakan topik-topik terhangat kehidupan kami, ziarah ke makam Bapak-Mama, jalan-jalan, curhat-curhatan sampai subuh, diakhiri perpisahan tadi pagi :’)

Tidak ketinggalan PD Pelajar kemarin, mulai dari ice breaker, sharing, sampai tukar kado yang kocak abis akibat kegilaan Bang Hotbin, Novi, Ka Ira dan lainnya.


Natal bersama keluarga tercinta, keluarga Allah, sungguh adalah Natal ceria penuh kasih : )


 Makasih banget, Bapaa.. :’)

Sunday, December 25, 2011

Saturday, December 24, 2011

Happy Birthday, Nataluuuuttt !


Talyut sayang, met ulang tahun yakk, makin rajin di rumah, sukses kuliahmu, segala pekerjaan yang kau lakukan berhasil. Aminnn

Untuk adik sekaligus rekan sekasurku yang kusayang, mmmuaaaaahhh :*

Thursday, December 22, 2011

Happy Day, Ma. .

Takkan Hilang

Aku ingat saat masih kecil, tengah malam aku terbangun karena suaranya. Sambil berpura-pura tidur, aku mendengarkan dengan seksama apa yang sedang terjadi.

Dia, di tempat tidur itu, menangis sambil berdoa untuk kami...



Aku ingat waktu ia pernah menangis dikarenakan seseorang dan kami memeluknya dengan erat. Hari itu, aku yang suka membantah perkataannya langsung berubah baik di hadapannya hanya karena tidak ingin melihat air mata itu tertumpah.



Aku juga ingat betul saat itu, aku masih duduk di kelas 1 SMP, merengek-rengek padanya ingin ikut Camping PMR padahal waktu itu ia sedang sakit. Tapi aku menangis dan akhirnya ia mengabulkan permintaanku. Pada akhirnya aku justru sangat menyesal mengikuti camping itu karena tidak semenyenangkan yang kupikirkan.



Ia adalah wanita paling tangguh yang pernah kukenal: Mama.

Menjadi wanita single parent menurutku sangat tidak mudah, terutama dengan 5 orang anak yang memiliki kebutuhannya masing-masing. Ia bekerja tanpa memikirkan dirinya. Bangun sangat pagi, memasak sarapan, menyiapkan anak-anaknya sekolah dan sarapan, memasak, mencuci, membereskan rumah, bekerja, dan tidur larut malam.

Aku tidak pernah merasakan ketangguhan Mama sampai ketika aku harus kehilangannya.



Aku ingat terakhir aku bertemu Mama di rumah sakit, aku terkejut karena badan Mama menjadi sangat kurus. Bahkan waktu itu aku belum sempat pamitan dengannya karena kelalaianku. Namun aku berpikir bahwa aku akan bertemu dengannya lagi.



Tapi tidak.

Beberapa minggu kemudian saat aku libur semester, aku membantu bibiku memasak di rumah. Moment itu bahkan masih terekam jelas di otakku, aku yang sedang menghaluskan sayur, tiba-tiba entah kenapa aku menggumamkan sebuah lagu yang dinyanyikan Nikita...

Di doa ibuku, namaku disebut.... Di doa ibu kudengar, ada namaku disebut.
Beberapa detik kemudian telepon rumah terdengar. Kakekku yang mengangkat. Abangku menelepon dari rumah sakit, berkata bahwa Mama pingsan semalam. Seisi keluargaku panik dan memutuskan untuk langsung menjenguk ke rumah sakit. Hanya aku yang tidak mau ke rumah sakit. Aku bilang pada mereka untuk tetap di rumah membantu Bibi memasak. Beberapa menit kemudian telepon kembali berdering. Kakekku kembali mengangkatnya. Terakhir yang aku ingat adalah aku penasaran ke ruang keluarga karena mendengar nenekku ribut. Di situlah aku tahu, Mama dipanggil Tuhan. Hal pertama yang kulakukan adalah meremas tanganku sendiri sambil berteriak dalam hatiku supaya aku bangun dari mimpi buruk itu. Sampai akhirnya aku sadar bahwa itu bukan mimpi.



Semua datang. Dari setiap penjuru Indonesia, mereka semua datang. Sahabat-sahabat dan keluarga Mama, bahkan dari keluarga ayahku. Mereka menangis dan merasa kehilangan. Aku bisa merasakan itu karena masing-masing dari mereka mengatakan kelebihan Mama sambil menangis. Di situ aku baru mengetahui bahwa banyak sekali orang-orang yang merasa terinspirasi melalui hidup Mama. Kadang aku berpikir, bagaimana caranya ia bisa membagi waktu sehingga terlihat ‘hebat’ di mata setiap orang yang mengenalnya?



Banyaknya air mata yang jatuh hari itu, setiap pelukan satu sama lain, jeritan histeris, kerumunan orang-orang, aku tidak lupa. Waktu itu, aku teringat sebuah lagu yang pernah Mama ajarkan padaku....

Tuhanlah yang menghiburku, tanganku dipegang teguh. Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh...


Mama meninggal karena sakit paru-paru basah. Itu sangat mungkin terjadi karena Mama sering mencuci baju atau mencuci piring subuh atau malam hari. Bahkan aku ingat ketika Mama pulang kerja dalam keadaan basah kuyup kehujanan karena lupa membawa payung. Saat itu Mama berkata, ia terpeleset di tengah jalan karena licin. Badannya hari itu sakit, tapi besok paginya ia tetap menyiapkan sarapan bagi kami.



Dulu, kadang aku bermimpi bertemu Mama, mencium, memeluknya bahkan menangis di hadapannya. Aku kini mendapat pelajaran penting untuk menunjukkan rasa cinta terhadap orang-orang yang kukasihi sebelum terlambat. Sebelum kehilangan dirinya.



Terkadang sampai saat ini masih ada kenalan Mama yang menangis teringat beliau bila bertemu denganku.

Aku pernah mendengar di TV sebuah kalimat yang mengatakan bahwa di dalam hati perempuan, akan ada seseorang yang tidak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya. Aku sudah punya seseorang itu: Mama.

Wajahnya saat tertawa, lelah, atau marah, air matanya, lekuk tubuhnya saat menari-nari, ketika ia memilih untuk mengalah pada seseorang, teriakannya saat memanggilku, tangannya saat membelai rambutku, suara merdunya yang teralun di seisi rumah, masakannya, fisiknya ketika sakit sampai kematiannya—semuanya tidak akan pernah hilang.
Si Cantik : )


Nelly Susan, 2010





Di-reblog dari tulisanku di L.O.S.T (http://leungit.blogspot.com/)

Happy mother’s day to every mother in this world: )

Sunday, December 18, 2011

Nemu

Beberapa hari yang lalu gue nemuin selembar kertas terselip yang isinya tentang
artikel MaDam FaPsi tahun 2008 gitu, hehehe...
Iseng ahhhh^^v

Thursday, December 15, 2011

Extravagant Love

Beberapa kisah cinta yang kita tahu mungkin berlebihan.
“Romeo and Juliet”, kisah cinta yang fenomenal, menceritakan seseorang yang rela mati demi sang kekasih karena ga bisa hidup tanpanya.
“Ada Apa Dengan Cinta”, film remaja tentang cewek yang ngejar cowok sampai ke bandara saking ga rela kehilangan pujaannya.
Bahkan sampai cerita dongeng anak kecil sekalipun, pria yang karena love at first sight-nya rela mencari wanitanya itu ke seluruh penjuru negeri dengan bermodalkan hanya sebuah sepatu kaca yang tertinggal, kisah “Cinderella”.

Mungkin kisah cinta di dunia nyata ga selalu semanis atau semengharukan di atas. Ada orang yang bisa tetap hidup ketika pasangannya meninggal dunia, ada yang merelakan kepergian pujaannya dan cuma bisa memendam perasaannya doang, juga ada yang cuma bisa mengenang love at first sight-nya dalam angan. Ga semua orang menunjukkan rasa cintanya dengan lebay atau berlebihan. Ga perlu pakai acara kembang api, ga perlu teriak “I love you”, ga perlu pakai acara berlutut di depan umum hanya untuk sekedar menyatakan rasa cinta. Ga perlu berlebihan.


Sampai pagi ini, gue membaca sebuah kisah nyata. Kisah seorang wanita yang menyatakan bentuk cintanya—yang bagi orang-orang pada jaman itu (ribuan tahun lalu) terlalu berlebihan dan ga banget.

Seorang perempuan yang ga layak mencintai, karena statusnya yang sudah diketahui hampir seluruh isi kota itu. Ia terkenal sebagai seorang berdosa. Gue ga tahu, apa yang bisa menyebabkan dia punya jabatan itu: “perempuan berdosa”. Apa dia seorang pelacur, pencuri, atau apa, entahlah..

Ketika perempuan itu mendengar bahwa Pujaannya lagi mampir ke sebuah rumah, ia langsung pergi ke sana membawa sebuah buli-buli pualam yang isinya minyak wangi. Begitu datang ke sana, perempuan itu langsung membasahi kaki Pujaannya dengan air mata, menyekanya dengan rambutnya, mencium kaki tersebut lalu meminyakinya dengan minyak wangi. Jaman dulu seorang wanita yang menghormati, menyerahkan hidupnya pada seorang pria, akan melakukan hal tersebut, tapi ga pakai air mata seperti yang wanita itu lakukan. Lagipula bukan dia saja yang nge-fans sama Pujaannya itu, banyak orang juga yang memuja, tapi ga melakukan seperti itu, ga di depan umum, di rumah orang lain, dengan status perempuan berdosa. Lebay, ga tahu diri, memalukan, ga normal.

Tapi Yesus—Pujaannya itu—justru berkata sebaliknya pada sang pemilik rumah, “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.” (kisah lebih lengkap, baca Lukas7:36-50)


Entah caranya disukai atau tidak, memang seseorang akan tahu bahwa ia dicintai ketika ada yang menunjukkan cintanya lewat perbuatan. Terpana gue pada kalimat Yesus tentang perempuan itu: “...ia telah banyak berbuat kasih.” Cinta memang harus ditunjukkan melalui perbuatan, bukan sekedar merasakan atau mengucapkannya saja. Bisa bertindak dengan cara yang orang lain lakukan pada umumnya, atau bisa diungkapkan dengan berlebihan seperti keempat kisah di atas. Mungkin yang semakin besar cintanya akan kelihatan semakin banyak bertindak.

 Seperti Dia yang tidak hanya rela menderita, tapi mati buat kita untuk menyatakan cinta-Nya, bahkan bangkit untuk menyertai kita, setia meskipun di saat kita tidak setia. Mati, mengejar dan mencari kita sampai dapat, bahkan hal-hal luar biasa lainnya sudah Ia lakukan untuk kita, bertindak melebihi kisah cinta yang paling fenomenal sekalipun. Seperti Tuhan kita yang sudah menunjukkan cinta-Nya secara berlebihan, di atas rata-rata, maka kenapa kita harus biasa-biasa aja menunjukkan rasa cinta kita kepada-Nya : )





Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini...

Wednesday, December 7, 2011

Jangan Lama-Lama

Dimulai dari Jumat lalu, ketika gue a-khir-nya menyerahkan draft revisi skripsi ke dosen pembimbing gue.
“Nel, kok lamaaaa?...”


Sampai akhirnya gue bimbingan siang tadi..
Sekali lagi dosen pembimbing gue bilang, “Jangan lama-lama ya ngilangnya. Minggu depan kamu sudah temui saya. Meskipun yang kamu temukan baru sedikit, datang aja...”
Akhirnya gue pun curcol (curhat colongan .red) mengenai penyebab mentoknya gue kemarin-kemarin (dalam suasana mati lampu karena hujan deras).
Haaah...selalu; mengakhiri bimbingan dengan semangat baru + penuh haru :')



*Makasi, Ibu sayang... aku akan kembali secepatnya : )

Monday, December 5, 2011

Happy Birthday, Cnova !


3 Desember 2011 di Bandung
Hanya kami yang tahu..
Pertemuan itu, keputusan pilihan, bakso di sana, jumlah uang yang dikeluarkan. .
Perjalanan sampai ke rumah sang sahabat, make a wish, kue dan kado. .
Keputusan untuk dating bersama, makanan dan minuman. .
Doa, tidur, sarapan bersama. .
Curahan hati, tawa itu, kasih, dan sayang yang tercurah,
satu moment manis lagi yang terukir. .








Happy birthday, our beloved friend, Cnova. . (17/11/2011)