Saturday, April 30, 2011

Rumah Bapa

Aku memasuki sebuah rumah. Di rumah itu aku menemui beberapa orang, tapi aku hanya teringat sebagian saja.
Saat memasuki rumah itu, aku merasa ada kesibukan di sana. Aku pergi ke dapur dan melihat banyak makanan di atas meja. Yang kuingat, ada ikan mas yang sudah dibumbui dan terlihat lezat. Di dekat situ ada saudaraku, Bou Silitonga sedang sibuk menyiapkan masakan. Dengan girang aku langsung salim pada beliau. Kami mengobrol sebentar sambil tertawa.
Setelah itu aku bertemu seorang bapak yang baru masuk rumah itu. Beliau berpakaian rapi, dengan setelan jas dan sepatu kulit, terlihat kebingungan dan seolah mencari seseorang di sana. Aku lupa apa yang kami sempat bicarakan sedikit.
Lalu aku berjalan lagi. Ada Mama. Kami berjalan ke rumah kami, melihat keadaan rumah.

Mimpi.
Ya, aku terbangun dan langsung melihat HP.
Pukul 03:56, empat menit sebelum alarm-nya berbunyi.

Saat bangun tidur, aku baru sadar, di rumah dalam mimpiku, aku bertemu orang-orang yang sudah meninggal. Bou Silitonga, Mama, dan...
“Siapa bapak-bapak itu?” aku berpikir.
Baru saja bertanya-tanya, tiba-tiba sebuah SMS masuk ke HP-ku.
Telah berpulang ke rumah Bapa, ayah dari.....
Tersenyum aku.
Hmmm, mereka pasti sedang mengadakan pesta di sana, menyambut kepulangan salah seorang anak-Nya.

Saturday, April 23, 2011

April 23, 2011

Semalam aku bermimpi tentang dia..
Di situ aku memeluknya, jatuh tertidur dalam hangat tubuhnya
Di situ aku merasa begitu bersyukur memiliki dia

Sekarang saat mengingat mimpi itu aku tersenyum
Dan dalam senyum, aku tahu...
Aku sedang merindukannya, bukan membutuhkannya


Miss you...
Thanks Abba buat mimpi manisnya ^^v

Friday, April 22, 2011

Gegilaan Bareng di Kantin

Kartinian gini, kami malah pake webcam laptopnya ka Indri, gegilaan bersama siang ini di Kantin Kampus. . hihihi

 Hmmmm, semangat ya untuk skripsi kitaaaa...
Ka Ira (06), Ka Indri (06), gue (07), dan Ve (07).

Semangatttttttt berjuang para wanita!!!!

Friday, April 15, 2011

April 14, 2011

Mazmur 23
Tuhan, gembalaku yang baik
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.


Engkau mengerti, melebihi apa yang kuungkapkan
Menjawab, melebihi yang kuharapkan
Menunjukkan kasih, melebihi yang kubutuhkan
Besertaku, melebihi batas waktu
Makasi, Bapaaa...



*ketika aku merasa membutuhkan dia

Thursday, April 14, 2011

April 13, 2011

Ketika aku marah, justru aku yang jadi sakit

Karena dengan marah, aku justru yang menangis

Aku yang menyesal

Hatiku yang teriris, pedih

Aku tidak bisa benar-benar marah sama kamu

Kalau aku marah,

percayalah aku yang lebih terluka daripada kamu.