Monday, April 2, 2018

Empat Tahun

Hari ini tepat empat tahun sejak kita komitmen untuk menjadi teman hidup. Mulai dari pacaran, persiapan merit, tunangan, menikah, nabung-doa-beli rumah, dan sekarang menunggu anak kita lahir. Banyak banget musim yang kita lalui ya, Abang.

Tiga minggu lalu, subuh sekitar jam dua, entah aku bermimpi atau mengenang, dalam keadaan setengah sadar ada bayangan flashback saat Abang maju alias nembak aku. Suasana di tempat dinner dengan cahaya lampu kuning temaram, dan Abang di hadapan aku berkata, “Jadi istri Abang ya?”

Entah kenapa bayangan itu tiba-tiba muncul. Aku pun langsung nangis. Padahal, waktu dulu Abang bilang gitu, aku ga nangis, hehe. Tapi subuh itu aku nangis, merasa terharu Abang meminta aku jadi istri Abang. Dan aku bersyukur sama Bapa, sudah persatukan kita dalam ikatan pernikahan. Kasih, pelayanan, kerendahan hati, kedewasaan, kehadiran Abang selama empat tahun ini selalu membuat aku bersyukur dan bangga menjadi pasangan sekaligus istri yang berbahagia.

Subuh itu, dalam pelukan Abang yang lelap tidur, aku bersyukur dan mendoakan Abang. Aku juga berdoa untuk wanita-wanita sekitarku supaya mendapat pasangan seperti bahkan lebih baik dari Abang.



Empat tahun…dan masih ada tahun-tahun di depan yang akan kita jalani bersama-sama (aku bersemangat untuk itu!) Sampai Tuhan Yesus datang kedua kalinya, ya Abang.




#get well soon sayang..