Thursday, December 28, 2017

Human


Jika kita mulai merasa tidak puas terhadap seseorang. . .

Apa yang akan terjadi?

Kita mulai membuat daftar kelemahannya

Kita mulai mengingat-ingat kesalahannya bahkan yang sudah lama sekali

Kita mulai membandingkannya dengan orang lain

Kita mulai menilai diri kita lebih darinya

Kita mulai menciptakan pikiran-pikiran kita tentangnya

Kita mulai ilfeel terhadapnya

Kita mulai menambahkan perasaan-perasaan tidak penting lainnya dalam hati kita


Bahkan. . .kita mulai membicarakan semua itu kepada orang lain

meyakinkan mereka, bahwa kita pantas untuk merasa tidak puas





#analisa



Wednesday, November 22, 2017

Kuasa Kesepakatan

Belakangan ini saya banyak mendengar masalah-masalah pasangan, entah itu yang sedang pacaran, yang persiapan menikah, bahkan yang sudah menikah sekalipun. Masalah yang diceritakan orangnya langsung, diceritakan orang lain, dan diceritakan lewat media-bedia berita, menurut saya kebanyakan adalah masalah yang disebabkan ketidaksepakatan di dalam pasangan itu sendiri.
 
Kalau Anda dan pasangan tidak sepakat dalam suatu hal, cara yang saya sarankan adalah sebagai berikut:
1. Kemukakan alasan-alasan bahwa pendapat Anda itu lebih baik.
2. Berdiskusi menemukan win-win solution.
3. Mengalah atau tunduk.
 
Cara mana saja, menurut saya tidak ada yang paling baik atau paling buruk. Why? Karena yang terpenting, hasil akhirnya adalah: SEPAKAT. Daaannn, keduanya harus dipastikan menerima dengan tulus, tidak terpaksa, sekalipun pada akhirnya keputusan tersebut ternyata “salah”.
 
Jika Anda tidak sepakat dengan pasangan Anda, jangan biarkan masalah berlarut-larut dan segera sama-sama putuskan. Kenapa? Karena membiarkan atau menyimpan ketidaksepakatan sama saja menambah koleksi bom waktu yang cepat atau lambat sewaktu-waktu akan meledak dan membuat masalah yang kemungkinan besarnya merusak hubungan itu sendiri bahkan memisahkan pasangan tersebut. Kecuali memang sudah prinsipnya kudu pisah, ya what to do…, tapi tetep aja lebih cepat ya lebih baik kan.
 
Tahukah Anda?
Kesepakatan itu ada power-nya loh..
Saya berani katakan itu karena saya mengalaminya sendiri.
Dari dulu, dalam kebanyakan hal saya suka sekali ikut sepakat dengan apa yang Abang (alias suami saya) katakan.
“Menikah maksimal Oktober 2016”
“Punya rumah tahun ini”
“Jangan ngelesin”
“Ini anak laki-laki”

Dsb.
Tidak melihat keadaan sekarang, tapi berani sama-sama bermimpi, sepakat dan tertawa akan masa depan.
Sekalipun pada akhirnya tidak semua yang kami sepakati itu benar-benar terjadi, tapi kualitas hubungan kami semakin kuat karena kami sama-sama belajar untuk mengemukakan pendapat, belajar untuk menghargai, belajar untuk merendahkan hati, belajar untuk saling menguatkan (sehingga chemistry di antara kami semakin kuat). Yaaa..saya masih banyak belajar juga untuk sepakat sih...
 
Sebuah perjalanan pada akhirnya tidak akan bisa dilalui bersama apabila tujuan kita berbeda. So, mari kita terus belajar sepakat dengan pasangan kita.
Terutama, jika yang sepakatnya pasangan anak Tuhan…♥
 
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” 
Matius 18:19



Terpujilah nama Tuhan! Semoga memberkati.

Friday, August 18, 2017

Pride

Kita tidak disebut lebih baik hanya karena apa yang kita lakukan ataupun yang tidak kita lakukan.

Kita tidak disebut lebih baik hanya karena apa yang kita dapatkan maupun tidak.

Kita tidak disebut lebih baik hanya karena apa yang kita miliki atau tidak kita miliki.

Kita tidak disebut lebih baik hanya karena pernah atau tidak pernah pergi ke suatu tempat.

Semua yang ada di muka bumi ini adalah belaka.

Manusia memang melihat apa yang kelihatan oleh mata, tetapi Tuhan melihat hati.

Barangsiapa hendak bermegah, baiklah ia bermegah karena mengenal Tuhan.

Sunday, April 2, 2017

Tiga Tahun

Hari ini tepat tiga tahun saya menjalani komitmen bersama Abang, meskipun sudah kenal belasan tahun.
Menyesal? Absolutely no.
Bosan? Ga pernah terpikirkan.

Banyak hal yang kami alami setahun terakhir ini.
Mengalami berkat-berkat Tuhan yang sungguh ajaib.
Tertawa bersama beberapa hari berturut-turut.
Menangis bersama keluarga setelah berdoa.
Merasakan air mata abang saat memeluknya.
Membaca firman, memuji Tuhan dan berdoa bersama.
Belajar memahami, belajar sabar, belajar mengalah, belajar melayani, belajar dewasa, belajar dan belajar...

Komitmen kami memang masih tiga tahun, apalagi usia pernikahan kami belum menginjak setahun. 'Belum ada apa-apanya', mungkin demikian yang akan dikatakan pasangan-pasangan berpengalaman.
Tapi...saya percaya kisah cinta ini akan terus menjadi cerita yang menarik.
Karena Sang Sutradara sudah mempersiapkan banyak rancangan indah dan manis bagi kami. Bukan tentang kami, tapi tentang Diri-Nya sendiri.

Wednesday, February 15, 2017

Ku Lihat Indonesia Semakin Dekat Dengan-Mu

Apapun yang saya lakukan maupun tidak saya lakukan saat ini,

Di manapun saya berada sekarang,

Indonesia pasti akan mengalami pemulihan


Janji Tuhan atas Indonesia pasti digenapi

Karena Dia bukan manusia sehingga Ia berdusta


Rasa cinta saya yang begitu besar atas bangsa ini

bagaimana mungkin bisa muncul

kalau bukan karena Dia yang jauh lebih mengasihi bangsa ini

telah menorehkan kasih-Nya itu di hati saya


Itu sebabnya saya bersyukur

Saya tinggal di Indonesia

Karena saya sungguh melihat

Indonesia semakin dibawa dekat  kepada-Nya