Ibrani 12:3 (TB) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Biarkan hari ini saya bercerita.
Beberapa hari yang lalu, saya sempat berpikir untuk menyerah.
Bukan karena saya merasa lemah, justru karena saya merasa kuat.
Bukan karena situasi yang menekan, justru karena saya ingin menekan situasi.
Bukan pula karena saya merasa putus asa, tapi lebih karena saya merasa jengah.
Pikir saya, ini adalah yang terbaik bagi saya. Untuk mempertahankan ego saya, untuk membebaskan saya dari beban-beban yang saya rasa tidak perlu ditanggung.
Malam itu, di sebuah persekutuan doa, Dia yang lemah lembut itu menyadarkan saya...
Bukan mereka, tapi Dia.
Ini bukan tentang bagaimana orang berpikir atau merasa, ini bukan tentang ego dan pertahanan diri saya, but semua ini tentang Dia.
Dia belum mau saya menyerah sekarang. Bukan apa yang saya atau apa yang akan orang lain rasakan ketika saya menyerah. Tapi tentang apa yang Dia rasakan bila saya menyerah, bahkan ketika saya berpikir ingin menyerah.
That's why. .
Akhirnya saya memutuskan bahwa ini belum waktunya untuk menyerah. Dia tidak menyerah supaya saya juga tidak menyerah.
Terima kasih, Bapa. .
Karena semua ini tentang-Mu, bukan tentang kami. Dan nama-Mulah yang akan dan terus kutinggikan.
Amin.
Hai, kamu..
Apakah kamu pernah atau justru sedang berpikir untuk menyerah saja?
Ini belum saatnya, dan jangan pernah menyerah.
Tuhan kita yang hebat itu sanggup mengubah apapun dan siapapun bahkan ketika itu tampaknya mustahil.