Jika ada seorang sahabat/pasangan/anggota keluargamu yang kelemahan/kekurangannya tidak dapat kamu terima,
maka bukan dia, tapi kamu yang tidak layak untuknya.
Friday, December 2, 2016
Sunday, October 9, 2016
Happy Birthday, Abang!
To love and be loved. To disciple nations. To be the face of Jesus to those who don’t know it and make His name famous. To abide in God’s love and presence daily. To share the good news and be a living testimony of it. To speak words of life, encouragement, and truth into others (as the meaning of your name). To choose Him above all else. To live for the glory of God and His Kingdom. To be the person God created you to be.
http://nelovely.blogspot.com/2016/09/terima-kasih-tuhan.html
#my_husband_soon_to_be
#happy_birthday_abang
Friday, September 16, 2016
Terima Kasih, Tuhan
Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mencintai pasangannya.
Setiap orang memiliki bahasa, gaya dan keunikan tersendiri dalam mengungkapkan cintanya.
Setiap orang memiliki bahasa, gaya dan keunikan tersendiri dalam mengungkapkan cintanya.
Setiap wanita punya harapan dan impian seperti apa ia ingin diperlakukan, seperti apa ia ingin dicintai. Pria yang romantis tentu menjadi impian kebanyakan wanita.
Saya sendiri baru menyadari..bahwa kekhasan itu benar-benar nyata dan saya alami.
Tidak seperti di film, tidak seperti yang saya pernah dengar tentang hubungan pasangan lainnya..ternyata apa yang saya alami dalam hubungan saya dengan Abang sungguh orisinal.
Bagaimana cara Abang menunjukkan kasih kepada saya, entah kenapa saya merasa klik, cocok, fit, pas, atau apalah bahasa lainnya yang bisa saya ungkapkan untuk menyatakan bahwa saya bersyukur kepada Tuhan untuk dia.
Caranya yang berulang kali tiba-tiba memberikan surprise bunga dan/atau cokelat..sungguh manis..juga tiba-tiba memberikan hadiah seperti anting, jaket, jam, sketchbook, dan lainnya. Bahkan tidak harus menunggu ulang tahun, tidak harus moment valentine atau anniversary. .
Tidak akan terlupakan, wajah ekstrim Abang yang pernah saya lihat: saat tertawa lepas bersama, saat cemas terhadap keadaan saya karena kami mengalami kecelakaan motor waktu itu, saat gemas pada saya, juga ketika ia menangis karena saya hahaha, saat dia marah pada orang yang mengganggu saya, saat begitu excited bertemu, saat gentle-nya dia menemui keluarga saya untuk menyatakan keseriusannya dan rencananya menikahi saya...Setiap ingat semua ekspresi Abang itu, saya merasa dicintai...
Saya menyukai moment-moment manis seperti saat Abang sharing ayat maupun kebenaran firman Tuhan.. Juga ketika dia mengirimkan rekamannya menyanyikan lagu rohani buat saya untuk menghibur atau menguatkan saya..terkadang saya tertawa namun lebih banyak saya terharu bahkan sampai menangis merasakan hadirat Tuhan. Atau bahkan ketika dia langsung menasehati maupun menghibur saya, ketika saya membiarkan diri saya menangis seperti anak kecil saat menceritakan masalah yang saya alami, Abang menjadi salah satu sahabat terbaik bagi saya. Pun ketika saya sakit, saya selalu melihat bagaimana usahanya untuk mendukung bahkan hadir di samping saya.
Tidak jarang Abang mengalah atau berubah demi saya. Bersabar menghadapi saya. Menerima segala kelemahan saya dan mendukung saya untuk berubah menjadi lebih baik. Tidak pernah dia menyerah dalam hubungan kami seperti komitmen kami, justru dia tahu bagaimana memprioritaskannya. Begitulah..saya selalu bangga menceritakan tentang dia apabila ada yang bertanya. Dewasa, itulah kata yang sering saya ungkapkan untuk menggambarkan tentang Abang.
Dia selalu mengungkapkan kasih, entah saat senang, saat gemas, saat sebal, saat sedih, saat meminta maaf, saat rindu, saat apapun (termasuk saat random, hahaha)...Abang tidak pernah menahan suaranya atau ketikan pesannya untuk menyampaikan bahwa ia mengasihi saya.
Dia selalu mengungkapkan kasih, entah saat senang, saat gemas, saat sebal, saat sedih, saat meminta maaf, saat rindu, saat apapun (termasuk saat random, hahaha)...Abang tidak pernah menahan suaranya atau ketikan pesannya untuk menyampaikan bahwa ia mengasihi saya.
Dengan keunikannya tersendiri dia mengasihi saya, tapi mungkin Tuhan memang sering memberitahu dia tentang caranya..haha.. Yang pasti, saya betul-betul bersyukur pada Tuhan bahwa Abanglah yang Tuhan tentukan untuk menjadi pasangan saya, dialah yang akan menjadi suami saya (satu bulan lagiii), kepada dialah Tuhan kirimkan saya. Saya bersyukur dikasihi dan mengasihi dia. Saya tidak perlu merasa iri kepada wanita lain atau hubungan pasangan yang lain..karena apa yang sudah Tuhan anugerahkan dalam hubungan kami sungguh baik adanya bahkan sempurna.
Terima kasih, Tuhan....Saturday, August 13, 2016
El Shaddai
Kalau kamu punya payung saat hujan turun, kamu pasti tidak takut berjalan mengunjungi tetangga seberang rumahmu yang sedang sakit.
Kalau kamu punya jas hujan, kamu pun tidak akan takut kebasahan untuk berjalan ke mini market depan komplek rumahmu.
Dan bayangkan kalau kamu punya mobil, hujan pasti tidak akan menghalangimu untuk pergi ke undangan pernikahan temanmu.
Untuk alasan seperti itu saja kamu mengerti.
Lalu mengapa kamu perlu takut melangkah saat kamu memiliki Yesus dalam kehidupan ini?
Dia lebih dari cukup untuk segala sesuatu yang kamu butuhkan.
Maka kamu tidak usah cemas lagi.
Kalau kamu punya jas hujan, kamu pun tidak akan takut kebasahan untuk berjalan ke mini market depan komplek rumahmu.
Dan bayangkan kalau kamu punya mobil, hujan pasti tidak akan menghalangimu untuk pergi ke undangan pernikahan temanmu.
Untuk alasan seperti itu saja kamu mengerti.
Lalu mengapa kamu perlu takut melangkah saat kamu memiliki Yesus dalam kehidupan ini?
Dia lebih dari cukup untuk segala sesuatu yang kamu butuhkan.
Maka kamu tidak usah cemas lagi.
#tiba-tiba saja terpintas saat melihat rintik hujan malam tadi
Friday, January 8, 2016
Belum Saatnya Untuk Menyerah
Ibrani 12:3 (TB) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Biarkan hari ini saya bercerita.
Beberapa hari yang lalu, saya sempat berpikir untuk menyerah.
Bukan karena saya merasa lemah, justru karena saya merasa kuat.
Bukan karena situasi yang menekan, justru karena saya ingin menekan situasi.
Bukan pula karena saya merasa putus asa, tapi lebih karena saya merasa jengah.
Pikir saya, ini adalah yang terbaik bagi saya. Untuk mempertahankan ego saya, untuk membebaskan saya dari beban-beban yang saya rasa tidak perlu ditanggung.
Malam itu, di sebuah persekutuan doa, Dia yang lemah lembut itu menyadarkan saya...
Bukan mereka, tapi Dia.
Ini bukan tentang bagaimana orang berpikir atau merasa, ini bukan tentang ego dan pertahanan diri saya, but semua ini tentang Dia.
Dia belum mau saya menyerah sekarang. Bukan apa yang saya atau apa yang akan orang lain rasakan ketika saya menyerah. Tapi tentang apa yang Dia rasakan bila saya menyerah, bahkan ketika saya berpikir ingin menyerah.
That's why. .
Akhirnya saya memutuskan bahwa ini belum waktunya untuk menyerah. Dia tidak menyerah supaya saya juga tidak menyerah.
Terima kasih, Bapa. .
Karena semua ini tentang-Mu, bukan tentang kami. Dan nama-Mulah yang akan dan terus kutinggikan.
Amin.
Hai, kamu..
Apakah kamu pernah atau justru sedang berpikir untuk menyerah saja?
Ini belum saatnya, dan jangan pernah menyerah.
Tuhan kita yang hebat itu sanggup mengubah apapun dan siapapun bahkan ketika itu tampaknya mustahil.
Subscribe to:
Posts (Atom)