Dua hari yang lalu aku tertakjub-takjub saat melihat sunset di Jatinangor.
Indah. Hanya terpana melihat keindahan langit.
Dan yang ku ingat adalah janji-Mu.
Pagi ini, di saat orang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing, aku memandangi langit biru berhiaskan awan Cirrus (jenis awan yang paling kusuka).
Indah. Terus memandangi keindahan langit sambil menahan air mata.
Karena yang ku ingat masih janji-Mu.
Kalau kemarin, hanya kalimat 'Tuhan, tolong aku' yang bisa kuucapkan,
hari ini aku ingin berkata pada-Mu:
Tuhan, terima kasih...
Karena di saat aku mulai goyah, Kau di sini menopangku
dengan janji-Mu.
Thursday, June 28, 2012
Saturday, June 16, 2012
Friday, June 15, 2012
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu, bagaimana proses pengolahan padi menjadi beras???
Dulu (kesannya udah lama banget yaa, hehe) saya pernah mengikuti suatu mata kuliah di ITB. Dosen saya sedikitnya menjelaskan bagaimana proses itu terjadi. Saya pun sempat memperhatikan prosesnya sewaktu saya mengikuti KKN di Desa Ciawi, Purwakarta. Akan saya jelaskan ala kadarnya : )
Jadi ketika padi sudah dipanen, padi dikeringkan atau dijemur di bawah matahari. Setelah itu diinjak-injak atau ditumbuk, terus digiling deh dengan mesin sampai beras putihnya keluar dan terpisah dari kulitnya.
Pagi hari ini saya disegarkan Tuhan dengan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan hal di atas.
Mari kita renungkan: Apakah orang waktu mengolah padi, akan terus menginjak-injaknya sampai hancur? Sungguh tidak, orang pun tidak terus-menerus menggilingnya sampai hancur!
Maksudnya pengolahan tersebut adalah jelas: mengeluarkan beras dari kulitnya, bukan menghancurkan padi tersebut (sekalipun dijemur, ditumbuk, dan digiling).
Ini juga mirip dengan kehidupan kita yang seperti padi. Tuhan memproses kita supaya kita terlepas dari hal-hal negatif (kebiasaan, karakter, pola pikir, kelemahan, dsb.) yang sadar atau tidak sadar selama ini mengikat dan mengurung kita.
Apakah Tuhan memproses kita sampai kita hancur? Tentu tidak!
Jadi tersenyum dan bersabarlah ketika kita merasa sedang berada dalam proses itu. Segala ‘kesakitan’ atau air mata ini akan segera berlalu, dan kita akan dibentuk Tuhan semakin indah.
Karena semua rencana Tuhan selalu bijaksana dan berhasil.
Tahukah kamu? : ) : )
Dulu (kesannya udah lama banget yaa, hehe) saya pernah mengikuti suatu mata kuliah di ITB. Dosen saya sedikitnya menjelaskan bagaimana proses itu terjadi. Saya pun sempat memperhatikan prosesnya sewaktu saya mengikuti KKN di Desa Ciawi, Purwakarta. Akan saya jelaskan ala kadarnya : )
Jadi ketika padi sudah dipanen, padi dikeringkan atau dijemur di bawah matahari. Setelah itu diinjak-injak atau ditumbuk, terus digiling deh dengan mesin sampai beras putihnya keluar dan terpisah dari kulitnya.
Pagi hari ini saya disegarkan Tuhan dengan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan hal di atas.
Mari kita renungkan: Apakah orang waktu mengolah padi, akan terus menginjak-injaknya sampai hancur? Sungguh tidak, orang pun tidak terus-menerus menggilingnya sampai hancur!
Maksudnya pengolahan tersebut adalah jelas: mengeluarkan beras dari kulitnya, bukan menghancurkan padi tersebut (sekalipun dijemur, ditumbuk, dan digiling).
Ini juga mirip dengan kehidupan kita yang seperti padi. Tuhan memproses kita supaya kita terlepas dari hal-hal negatif (kebiasaan, karakter, pola pikir, kelemahan, dsb.) yang sadar atau tidak sadar selama ini mengikat dan mengurung kita.
Apakah Tuhan memproses kita sampai kita hancur? Tentu tidak!
Jadi tersenyum dan bersabarlah ketika kita merasa sedang berada dalam proses itu. Segala ‘kesakitan’ atau air mata ini akan segera berlalu, dan kita akan dibentuk Tuhan semakin indah.
Karena semua rencana Tuhan selalu bijaksana dan berhasil.
Tahukah kamu? : ) : )
Subscribe to:
Posts (Atom)